Kecelakaan Bus di Magelang, Kepsek SMK Panca Karya Salah Satu Korban Luka
Tak hanya murid, Kepala Sekolah SMK Panca Karya, Citeureup, Kabupaten Bogor juga menjadi korban dalam kecelakaan bus rombongan study tour.
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri
TRIBUNNEWS.COM, CITEUREUP - Tak hanya murid, Kepala Sekolah SMK Panca Karya, Citeureup, Kabupaten Bogor juga menjadi korban dalam kecelakaan bus rombongan study tour di Dusun Jengkol, Desa Losari, Pakis Kabupaten Magelang, Selasa (16/5/2017) pagi.
Menurut guru Bahasa Inggris, Siti Nazah, dari 52 orang yang ada di bus tersebut satu di antaranya ialah Kepala Sekolah Asmiyati Wahyuningsi.
"Kalau guru-guru dan kepala sekolah selamat. Informasinya cuma luka-luka saja," ujar guru yang mengajar Bahasa Inggris di SMK Panca Karya, Citeureup, Kabupaten Bogor.

Disisi lain, orangtua siswa korban kecelakaan mulai berdatangan untuk mencari informasi terkait kondisi anaknya yang ikut dalam rombongan bus tersebut.
Baca: Harga Satu Keping e-KTP Rp 7.500 Tapi Kemendagri Bayar Rp 16.000
Ade Makmur salah satu orangtua siswa mengaku kaget setelah tiba-tiba disuruh pulang oleh istrinya.
"Saya lagi kerja, tiba-tiba istri nelpon nyuruh pulang sambil nangis," kata dia.
Setelah di rumah, ia pun baru diberitahukan jika putrinya yang bernama Dewi Anggraeni menjadi salah satu korban kecelakaan bus bersama rombongan dari sekolahnya.
"Saya pengen tahu kabar anak saya, soalnya pas tadi hp nya dihubungi yang ngangkat temennya," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com.

Ia juga mencoba mencari tahu keadaan para korban termasuk anaknya tersebut.
Baca: Bus Rombongan Study Tour Terguling Setelah Tabrak Motor, Tiga Siswi Tewas
"Mudah-mudahan sih selamat, saya mau nyusul kesana engga mungkin. Saya tunggu kabar dari sekolah saja," kata dia.
Kecelakaan maut menimpa rombongan study tour SMK Panca Karya Sentul Cibinong di Dusun Jengkol, Desa Losari, Pakis, Kabupaten Magelang, Selasa (16/5/2017) pagi.
Akibatnya, tiga siswi SMK Panca Karya Sentul, Cibinong tewas dan 20 peserta rombongan luka-luka.
"Korban terjamin UU No 33/1964 dan santunan korban meninggal dunia diupayakan langsung dibayar hari ini. Tidak sampai 24 jam," kata kepala cabang PT Jasa Raharja Jawa Tengah, Harwan Muldidarmawan kepada Tribun Jateng.
Ia menjelaskan peristiwa itu terjadi pada pukul 05.00 WIB.
Bus rombongan study tour berpelat K 1619 DM sedang melaju dari Salatiga ke arah Magelang.
Sesampainya di lokasi kejadian, bus yang ditumpangi belasan pelajar SMK itu menabrak kendaraan bermotor di depannya.
Baca: Postingan Pertama Sekaligus Terakhir Siswa Asal Bogor Korban Bus Terguling di Magelang
Kendaraan bermotor itu hingga kini belum diketahui identitasnya.
Saat menabrak, sopir bus tidak bisa mengendalikan laju hingga oleng ke kanan.
"Kemudian pengemudi bus banting setir ke kiri dan bus langsung terguling ke kanan hingga berhenti di tengah jalan," ujarnya mengutip laporan dari jajarannya.
Para korban langsung dibawa ke RSU Tidar dan RST dr Soedjono.
Kepala perwakilan Jasa Raharja Magelang Ahmad A Situmeang langsung turun ke lapangan dan mendata korban.
"Kami juga sudah menyerahkan jaminan biaya perawatan kepada kedua rumah sakit sekaligus memproses santunan kematian untuk korban meninggal," jelasnya.