Kronologis Kaki Nenek Ramisah Terlindas Ekskavator
Nyawa Mbok Ramisah berhasil diselamatkan karena korban segera dilarikan ke RS Bhayangkara.
Begitu mengetahui ekskavator yang dikemudikannya melindas Mbok Ramisah, sopir ekskavator Sandi mendadak jatuh pingsan.
"Selain kaget, sopirnya juga tidak menyangka bakal melindas Mbok Ramisah," tambahnya.
Apalagi Sandi dan Mbok Ramisah ternyata masih ada hubungan keluarga.
Rumahnya juga saling berdekatan di Kelurahan Pojok.
Pihak keluarga Sandi juga telah menyatakan akan bertanggung jawab serta siap membiayai pengobatan Mbok Ramisah sampai sembuh.
Korban saat ini masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara.
Sementara informasi yang dihimpun Surya, Sandi sebenarnya bukan sopir utama ekskavator. Dia menggantikan sopir utama yang hari itu tidak masuk kerja.
"Dia bukan sopir utama, orangnya masih belajar mengoperasikan bekho," ungkap Adi, pemulung TPA Klotok.
Saat itu Sandi bertugas untuk meratakan timbunan sampah yang menggunung. Sampah itu diratakan setelah dibuang dari mobil dump truk sampah.
Pembuangan sampah itu juga disertai kerumunan para pemulung yang mengais barang bekas dan rosok yang terbuang.
Kapolsekta Mojoroto Kompol Didit Prihantoro saat dikonfirmasi terkait dengan kejadian yang menimpa Mbok Ramisah mengaku masih belum ada pihak yang melaporkan.
"Kami mengikuti di lapangan karena korban masih perlu perawatan. Korban sudah ditangani di RS Bhayangkara," jelasnya.
Berikut Kronologisnya:
Pukul 08.45 WIB: Mbok Ramisah (70) menuju ke areal TPA pembuangan sampah di Klotok.
Pukul 09.00 WIB: Tiba di TPA Klotok Mbok Ramisah duduk di pot bekas 10 meter dari lokasi parkir ekskavator
Pukul 09.10 WIB: Sandi, pengemudi ekskavator tiba-tiba menjalankan kendaraannya mundur hingga melindas kaki Mbok Ramisah.
Pukul 09.15 WIB: Sandi jatuh pingsan dan Mbok Ramisah ditolong rekan-rekannya dibawa ke RS Bhayangkara.
Pukul 11.00 WIB: Mbok Ramisah menjalani operasi bedah tulang dan kaki kanannya dipasang gips.