Jumat, 3 Oktober 2025

Tubuh Penuh Benjolan Besar, Kakek Asal Bogor Hidup Bersembunyi

Dalam perjalanan hidupnya, kakek Dzakir memilih hidup mengasingkan diri karena benjolan besar di sekujur tubahnya. Orang yang bertemu dengannya risih.

Editor: Y Gustaman
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Kakek Dzakair, penderita tumor liforma, bersama istrinya Aminah. TRIBUNNEWSBOGOR.COM/NAUFAL FAUZY 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWS.COM, MEGAMENDUNG - Kondisi tubuh yang terus berubah tak seperti manusia normal membuat kakek berusia 64 tahun pernah mengasingkan diri dari pergaulan.

Kakek bernama Dzakir ini mengaku sempat tak mau bertemu orang lain sejak benjolan mulai menjalar di sejumlah bagian tubuhnya. Ia kini tinggal bersama istrinya, Aminah, di sebuah vila milik majikannya.

"Kadang ada orang saya sembunyi di paviliun, kadang juga di garasi‎ bawah. Saya minder kalo ketemu orang, saya lagi sakit ditambah pikiran lagi sakit," ungkap Dzakir kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (12/5/2017).

Kakek Dzakir merasa serba salah ketika sedang melintas‎, tak sedikit orang yang bertemu dengannya merasa risih. Hal tersebut sempat membuat Aminah Geram.

Benjolan di tubuh si kakek bermula pada 27 tahun lalu. Sekujur tubuhnya merasa gatal secara tiba-tiba, tanpa ada sebab akibatnya dan di usia senjanya ia hanya bisa menggaruknya.

Warga Kampung Citalingkup, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ini hanya menganggap gatal tersebut sebuah penyakit kulit.

Dia tak mengindahkan rasa gatal itu dengan mencari penanganan medis.

"Awalnya memang hanya gatal saja, tapi lama kelamaan malah jadi begini," kisah Dzakir.

Kakek Dzakair penderita tumor liforma. TRIBUNNEWS.COM/NAUFAL FAUZY
Kakek Dzakair penderita tumor liforma. TRIBUNNEWS.COM/NAUFAL FAUZY (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Benjolan cukup besar mulai timbul satu per satu di bagian tubuhnya. Melihat perubahan di tubuh, Dzakir mencoba berobat ke Puskemsas bersama istri.

Tapi sayang, dokter dan perawat di puskesmas angkat tangan. Mereka mengatakan kepada Dzakir tentang penyakit yang dideritanya tak bisa ditangani secara medis.

Dzakir yang tinggal berdua bersama Aminah panik. Mereka berdua mencoba memutar otak untuk menangani hal yang sedang terjadi pada tubuhnya.

Lambat laun setelah mendengar vonis dokter Dzakir mencoba sabar dan menerima kondisi tubuhnya meski tak ada yang tahu apa yang sedang terjadi.

Kesabaran Dzakir habis setelah 20 tahun berlalu. Dia memutuskan untuk beranjak ke rumah sakit yang memiliki dokter serta alat lebih lengkap, hasilnya mengejutkan.

Dari berbagai macam tes dan pemeriksaan medis yang dilakukan melalui prose panjang, dokter mendiagnosis Dzakir menderita tumor lifoma.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved