Kamis, 2 Oktober 2025

Putra Mantan Dandim Klaten Jadi Saksi Sekaligus Korban Kebrutalan Aksi Konvoi Pelajar

Aksi penyerangan yang dilakukan gerombolan pelajar yang berkonvoi Selasa (2/5/2017) siang menyisakan trauma bagi siswa yang menjadi korban.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jogja/Angga Purnama
Petugas mendata pelajar SMA/SMK yang terlibat konvoi dan aksi perusakan di halaman Mapolres Klaten, Selasa (2/5/2017). TRIBUN JOGJA/ANGGA PURNAMA 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Angga Purnama

TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Aksi penyerangan yang dilakukan gerombolan pelajar yang berkonvoi Selasa (2/5/2017) siang menyisakan trauma bagi siswa yang menjadi korban.

Tak terkecuali bagi Damadika Kevin, siswa Kelas XI SMAN 1 Klaten.

Putra mantan Dandim 0723/Klaten, Letkol Inf Thomas Heru Rinawan yang saat ini menjabat sebagai Kepala Pembinaan Mental Kodam XIII/Merdeka itu, turut menjadi korban aksi brutal gerombolan remaja itu.

Meski tidak mengalami luka parah, ia sempat menyaksikan serangan yang membabi buta.

"Serangan terjadi tiba-tiba. Saya dan teman-teman sedang jajan di seberang sekolah," ungkapnya ditemui saat jam istirahat, Kamis (4/5/2017).

Menurutnya saat itu ada sekitar 50 orang yang berkonvoi dengan sepeda motor di Jalan Merbabu, Selasa siang.

Tak disangka gerombolan yang sebagian mengenakan seragam putih abu-abu itu mendekat perlahan dan tiba-tiba menyerang dengan senjata tajam.

Karena kaget, belasan siswa SMAN 1 Klaten yang sedang berkumpul itu berusaha lari menyelamatkan diri.

Baca: Tawuran di Klaten Delapan Siswa Luka-luka, Kapolres: Tak Benar Ada yang Meninggal

Baca: Konvoi Pelajar Berujung Tawuran, Mendikbud Datangi SMAN 1 Klaten

Kevin berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke arah Makodim Klaten.

Namun belum sempat berlari jauh, tiba-tiba dia dihantam helm hingga jatuh tersungkur.

"Saat itu saya berusaha menuju Makodim lalu tiba-tiba ada yang memukul pakai helm," ujarnya.

Kevin mengaku tidak menyangka adanya serangan yang dilakukan gerombolan dengan menggunakan kendaraan berpelat AB itu.

Hal ini lantaran konvoi dilakukan bertepatan dengan pengumuman kelulusan UN SMA/SMK.

"Saya dan teman-teman mengira ada konvoi biasa, karena ada pengumuman kelulusan. Tapi ternyata mereka bawa senjata tajam," kata dia.

Kejadian tersebut terjadi sangat singkat dan pelaku melarikan diri.

Dalam insiden itu Candra, siswa kelas XI SMAN 1 Klaten mengalami luka pada punggung akibat sabetan senjata tajam.

Mengetahui temannya terkena sabetan benda tajam, Juan berusaha menolong namun nahas pelaku justru mengayunkan pedangnya ke arahnya hingga dan mengenai tangannya.

Siswa lainnya, Saiful juga terluka saat kepalanya terkena gir sepeda motor yang diayunkan gerombolan yang menyerang tiba-tiba itu.

Sedangkan Nauval harus dirawat karena terluka setelah dikeroyok oleh gerombolan konvoi yang membabi-buta.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved