Kamis, 2 Oktober 2025

Konvoi Pelajar Berujung Tawuran, Mendikbud Datangi SMAN 1 Klaten

Beredarnya kabar hoax berupa banyaknya korban meninggal dunia akibat aksi konvoi pelajar asal Sleman, mendapat perhatian langsung Mendikbud.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jogja/Angga Purnama
Petugas mendata pelajar SMA/SMK yang terlibat konvoi dan aksi perusakan di halaman Mapolres Klaten, Selasa (2/5/2017). TRIBUN JOGJA/ANGGA PURNAMA 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Angga Purnama

TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Beredarnya kabar hoax berupa banyaknya korban meninggal dunia akibat aksi konvoi pelajar asal Sleman, mendapat perhatian langsung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.

Guna memastikan kabar tersebut, Muhadjir secara khusus mendatangi SMAN 1 Klaten, Kamis (4/5/2017).

Dalam kunjungan tersebut, ia menyempatkan diri bertemu dengan siswa SMAN 1 Klaten yang menjadi korban luka dalam insiden Selasa (2/5/2017) itu.

Dalam kunjungan tersebut, Muhadjir berdialog dengan kepala SMA/SMK se-Kabupaten Klaten.

Sebelumnya, isu meninggalnya empat pelajar SMA usai merayakan kelulusan di Klaten, viral beredar di jejaring sosial Facebook.

Baca: Tawuran di Klaten Delapan Siswa Luka-luka, Kapolres: Tak Benar Ada yang Meninggal

Informasi itu disertai foto muda-mudi terkapar berlumuran darah.

Mereka mengenakan seragam putih biru penuh cat warna-warni.

Kapolres Klaten, AKBP Muhammad Darwis menyangkal isu itu.

"Saya heran, kok bisa ada isu seperti itu. Tidak benar itu. Tidak ada yang meninggal," kata Darwis saat dikonfirmasi Tribun Jateng, Rabu (3/5/2017) malam.

Dia menyebut foto-foto yang dimaksud adalah tawuran di Bogor.

"Tawuran di Klaten kemarin itu hanya delapan siswa yang luka. Lima siswa alami luka ringan, satu luka sabetan gir, satu lagi luka di wajah, dan satu siswa luka sajam (senjata tajam). Mereka rawat jalan semua," imbuhnya.

Darwis mengatakan pihaknya sudah memeriksa sejumlah siswa yang terlibat tawuran.

Mereka telah dibina dan akan dikembalikan kepadaorangtua masing-masing.

"Bagi masyarakat, jangan mudah percaya info hoax. Harus cek dan ricek lagi," imbuhnya.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved