Penjaga Kos Dosen Undip Terlibat Pembunuhan, Sempat Anjurkan Pemasangan CCTV
Suasana duka menyelimuti prosesi kremasi dokter Nanik Trimulyani di Krematorium Kedungmundu, Kota Semarang, Selasa (2/5/2017).
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rahdyan Trijoko Pamungkas
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Suasana duka menyelimuti prosesi kremasi dokter Nanik Trimulyani di Krematorium Kedungmundu, Kota Semarang, Selasa (2/5/2017).
Sanak suadara dan kolega berdatangan mengikuti prosesi kremasi almarhumah di ruang krematorium. Tampak anak korban, Budi Raharjo. Ia tampak tegar melihat ibunya dikremasi.
Kolega korban, Inayah, tampak hanya memandang teman kerjanya saat kremasi berlangsung.
"Saya itu berteman dengan korban saat sama-sama kerja di RSUP Dokter Kariadi pada 1980. Dia orang baik dan jujur," ungkap Inayah.
Keponakan korban, Sebastian B Soediono, menuturkan semasa hidupnya Nanik dikenal sebagai orang baik dan berempati. Korban selalu menjaga hubungan baik dengan koleganya.

"Hal tersebut saya tanya dari kolega dan temannya," ia menambahkan.
Selama bekerja di tempat korban, pelaku bernama Supardi mempunyai perilaku yang dinilai baik. Supardi adalah penjaga indekos korban, tapi ia terlibat pembunuhan dan pencurian barang-barang di rumah Nanik.
"Pelaku bisa berbuat seperti itu dimungkinkan dapat pengaruh dari temannya. Dia yang meminta untuk memasang CCTV. Tapi nyatanya CCTV itu yang dicuri terlebih dahulu," ujar Inayah.
Hingga saat pihaknya masih berkoordinasi dengan Polrestabes Semarang untuk mengetahui perkembangan pelaku utama yang masih melarikan diri.
Pihak keluarga berharap pelaku pembunuhan dapat segera tertangkap "Kami juga berharap pelaku mendapat hukuman yang setimpal," tutur dia.
Dia berharap kejadian tersebut tidak terjadi kembali. Pihaknya berpesan kepada rekan korban agar pada usia lanjut tidak tinggal maupun hidup sendiri. "Karena menyangkut keamanan diri," papar dia.