Ogah Menyerah, Polisi Janji Tembak Mati Pembunuh Dosen Undip Semarang
Polisi masih memburu Parman (22), tersangka pembunuhan Nanik Tri Mulyani, dokter sekaligus dosen tidak tetap di Fakultas Kedokteran Undip.
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Polisi masih memburu Parman (22), tersangka pembunuhan Nanik Tri Mulyani, dokter sekaligus dosen tidak tetap di Fakultas Kedokteran Undip.
Kapolrestabes Semarang Kombes Abiyoso Seno Aji mengultimatum agar Parman segera serahkan diri dan ia menjamin keamanannya.
"Kalau tidak saya matiin di jalan. Itu janji saya," tegas Parman melalui sambungan telepon dengan Tribun Jateng pada Senin (1/5/2017).
Informasi yang didapat kepolisian, Parman merupakan penghuni kos milik Nanik. Parman tinggal di kos sekitar dua bulan lalu.

Polisi belum mengetahui profesi Parman sehari-hari, tapi telah memeriksa keluarga dan kekasih pelaku yang diketahui mencekik Nanik karena memergokinya sedang mencuri.
Baca: Sadis, Pelaku Lakban Mulut dan Ikat Kaki dan Tangan Dosen Undip
"Keluarga di Wonosobo. Kalau pacarnya di Semarang, Sampangan tepatnya. Sudah ada titik terang. Tinggal mau diselesaikan hidup atau mati," imbuh pria asal Solo itu.
Kepolisian Sektor Semarang Tengah mengungkap kasus hilangnya Nanik yang selama ini tercatat sebagai warga Jalan Plampitan No 58 Semarang Tengah sejak Minggu (23/4/2017).
Sebelumnya Nanik sempat dilaporkan keluarga menghilang dari rumah tapi sudah tewas dan mayatnya ditemukan di Banjarnegara pada 29 April 2017.
Kedua pelaku adalah Parman dan Supardi. Parman adalah penghuni kos, sedangkan Supardi penjaga kos. Setelah mencekik Nanik, Parman mengabarkan Supardi dan keduanya lalu menggasak barang-barang korban.
Pelaku merupakan warga Dusun Banyu Kembar, Desa Krangen Wetan, Watu Malang, Wonosobo. Lokasi pembuangan mayat Nanik di Banjarnegara, tak jauh dari tempat tinggal mereka.
"Mereka merampok lalu salah satunya membunuh dokter Nanik, dengan cara mencekik. Kalau pelaku tunggal pembunuhan hanya Parman," kata Abi.