CCTV di Rumah Nanik Hilang Sebelum Sang Dokter Ditemukan Tewas
Kecurigaan itu muncul ketika anak korban menghubunginya untuk mencari tahu keberadaan ibunya.
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rahdyan Trijoko Pamungkas
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Keluarga Dokter Nanik Tri Mulyani tampak tabah ketika menunggu kehadiran jenazah di RSUP Kariadi Semarang, Sabtu (29/4/2017).
Jenazah sampai di RSUP Kariadi sekitar pukul 18.00 diantar menggunakan mobil ambulans RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara.
Putra Nanik Tri Mulyani, Budi Raharjo Legowo mengatakan terakhir bertemu ibunya saat mengunjunginya di Jakarta, Sabtu (22/4/2017) setelah pulang dari luar negeri.
Keesokan harinya dia mengantarkan ibunya ke Bandara Soekarno Hatta karena akan pulang ke Semarang.
"Saya kurang paham waktu kejadian di Semarang. Biar kepolisian yang mengungkap," ujarnya.
Menurut Budi, ibunya tinggal di Jalan Plampitan 58 bersama tujuh anak kos. Secara detail, ia tidak mengetahui siapa saja yang indekos di tempat orang tuanya.
"Saya sudah lama misah (dari rumah) jadi tidak tahu persis siapa saja yang tinggal di situ," ujarnya.
Keponakan Nanik Tri Mulyani, Sebastian B Soediono, mengatakan waktu itu korban pulang dari India berkunjung terlebih dahulu ke rumah anaknya Sabtu (22/4/2017).
Korban pulang ke Semarang pada hari Minggu (23/4/2017).
"Waktu itu kunci mobil dan rumah korban dibawa kerabatnya Dr Dion. Lalu kunci tersebut diantarkan ke rumah korban lima menit lebih awal sebelum korban tiba. Sedangkan pelaku bernama Pardi sudah menunggu korban di depan rumah," ujarnya.
Baca: Suparman Cekik Dokter Nanik hingga Tewas Setelah Kepergok Mengacak-acak Kamarnya
Menurutnya, kunci yang dibawa Dr Dion diterima langsung oleh korban. Setelah menyerahkan kunci, kerabat korban pulang ke rumahnya.
Selanjutnya pelaku memasukkan koper korban ke dalam rumah.
"Setelah memasukkan koper tidak tahu hilang kemana korban," tuturnya.