Selasa, 7 Oktober 2025

Petir Kembali Menyambar Dua Petani di Wonosobo, Satu Tewas

Belum lama musibah 11 pendaki Gunung Prau tersambar petir yang mengakibatkan tiga di antaranya meninggal, Selasa (25/4/2017), insiden serupa terulang.

Editor: Y Gustaman
Tribun Jateng/Khoirul Muzakki
Sepasang suami istri Jasroni (62), dan Iyem (59), warga Desa Mungkung, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, tersambar petir ketika berteduh di dalam gubuk di pojok ladang mereka pada Rabu (26/4/2017). TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKKI 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki

TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO - Belum lama musibah 11 pendaki Gunung Prau tersambar petir yang mengakibatkan tiga di antaranya meninggal, Selasa (25/4/2017), insiden serupa terulang.

Sepasang suami istri Jasroni (62), dan Iyem (59) di Desa Mungkung Kecamatan Kalikajar adalah korbannya. Petani desa ini bernasib tragis karena tersambar petir.

Kepala Desa Mungkung, Amin Kurnianto, mengatakan akibat insiden itu Jasroni (62) harus meregang nyawa, sedangkan istrinya, Iyem (59) mengalami luka.

Mulanya, sekitar pukul 14.00 WIB, kedua korban sedang bertani di ladang. Di sela aktivitas mereka, hujan tiba-tiba datang mengguyur.

Mereka segera masuk ke dalam gubug di sudut ladang untuk berteduh. Meski terlindungi air hujan, mereka tak selamat dari sambaran petir yang menyambar.

Keduanya terkapar. Jasroni langsung tak sadarkan diri dan akhirnya meninggal di tempat. Sementara Iyem masih tersadar, namun sakit karena sebagian tubuhnya terbakar.

"Warga yang berada di sekitar lokasi langsung mengevakuasi mereka agar mendapatkan pertolongan," ungkao Amin kepada Tribun Jateng pada Rabu (26/4/2017).

Kapolsek Kalikajar AKP Haryono yang mendatangi lokasi kejadian bersama tim medis Puskesmas Kalikajar mengungkapkan, Jasroni meninggal dengan sejumlah luka bakar di punggung dan kaki.

Sedangkan Iyem, mengalami luka bakar ringan di wajah. Iyem juga dilanda trauma akibat insiden yang menewaskan suaminya tersebut.

"Karena kejadian ini murni bencana, korban meninggal langsung kami serahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," terang Kapolsek Kalikajar.

Kasubbag Humas Polres Wonosobo AKP Agus Priyono mengungkapkan, dalam dua bulan terakhir ini, wilayah Wonosobo masih dilanda badai petir.

Pihaknya mencatat, setidaknya terdapat 5 orang meninggal serta 11 orang mengalami luka akibat sambaran petir dalam sebulan ini, sejak bulan Maret 2017.

Tiga kejadian sambaran petir sebelumnya terjadi di kecamatan Kepil, Kejajar dan Kalikajar. Akibat insiden sambaran petir di Kepil, satu korban meninggal dan dua orang mengalami luka.

Polisi mengimbau selama musim badai petir warga diminta tidak beraktivitas di luar rumah saat terjadi badai petir.

Jika warga terjebak hujan dan ingin berteduh, sebaiknya memilih lokasi aman semisal bangunan permanen atau mobil tertutup. Masyarakat juga diimbau tidak mengoperasikan alat elektronik saat hujan disertai geledek.

"Kkarena ini fenomena alam yang tidak bisa diprediksi, jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan agar terhindar dari musibah," kata Agus.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved