Gubernur Ganjar 'Wanti-Wanti' Pelajar Mewaspadai Radikalisme
"Di era perkembangan teknologi ini dan ingat sekarang itu dari kelompok radikalisme ada kursus membuat bom, ini bahaya," pesan Gubernur Jateng Ganjar.
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Ribuan orang memenuhi kompleks Majelis Ta'lim wat Tawasul Kanzul Ulum, Desa Waru, Mranggen, Demak, Kamis (21/4/2017) malam.
Saking banyaknya pengunjung yang hadir memenuhi sepanjang sekitar 500 meter Jalan Raya Mranggen-Onggorawe.
Mereka memanjatkan doa dan salawat diiringi grup balasik Az Zahir dari Pekalongan serta dipandu oleh Habib Ali Zainal Abidin Pekalongan.
Di tengah ribuan orang yang memenuhi komplek ini, hadir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Bupati Demak Joko Sutanto, Komandan Kodim 0716 Demak Letkol Inf Agung Udayana, perwakilan jam'iyah thotiqoh Prof DR Abdul Hadi, Ketua PCNU Demak KH Musaddad Syarief, Wakil Ketua DPRD Demak Fahrudin Bisri Slamet, dan lainnya.
Di tengah acara semua pengunjung diminta berdiri dan diajak menyanyikan bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya dilanjutkan pembacaan teks Pancasila.
Pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Gebyar Kebangsaan dan Haul para Ulama serta Pejuang NKRI ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sangat mengapresiasi kegiatan ini.
Di tengah gencarnya gerakan radikalisme di Indonesia, masyarakat setempat masih bersedia meneguhkan kesetiaannya untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ia juga berharap masyarakat turut serta mewaspadai dan melakukan pencegahan atas adanya gerakan radikal di lingkungan masing-masing.
"Saya titip dan wanti-wanti kepada para pelajar, anak muda, santri, semuanya, waspadalah. Hati-hati dengan pornografi di era perkembangan teknologi ini dan ingat sekarang itu dari kelompok radikalisme ada kursus membuat bom, ini bahaya," pesan Ganjar.
Ia berharap masyarakat bijak memanfaatkan media sosial. Saling fitnah dan saling membenci antarsesama di medsos harus dihentikan.
"Media sosial sebenarnya bagus kalau dibuat untuk kegiatan yang positif. Maka jagalah bangsa dan negara dengan guyub, rukun, saling menghargai," kata Ganjar.
Wakil Bupati Demak Joko Sutanto mengungkapkan warga Demak sejauh ini tak banyak terpengaruh dengan situasi selama proses Pilkada di DKI Jakarta.
Namun demikian Joko meminta agar gerakan radikalisme harus ditangkal bersama, bukan hanya tugas pemerintah tapi juga masyarakat.
Di sela acara, Gubernur Jateng juga menyerahkan bantuan Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Jateng ke majelis tersebut senilai Rp 75 juta.
Ia berharap bantuan tersebut dapat dijadikan pendorong untuk terus bersemangat menggelar kegiatan yang memperkuat wawasan kebangsaan.
Ketua Panitia Maulid Nabi Muhammad SAW, Gebyar Kebangsaan dan Haul para Ulama serta Pejuang NKRI 2017, Ahmad Hasyim, mengatakan kegiatan ini merupakan puncak rangkai kegiatan yang sebelumnya sudah banyak dilakukan.
Ia juga menjelaskan, haflah tahun ini juga banyak kegiatan yang digelar. Pada Senin (17/4/2017) digelar ziarah ke makam Al Habib Hasan bin Toha bin Yahya di Kota Semarang, kemudian pada Selasa (18/4/2017) digelar khataman Alquran 30 juz dan pembacaan manaqib Syaikh Abdul Qodir Al jailani.
Kemudian pada Rabu (19/4/2017) pagi digelar kirab kibar 1.000 bendera sangsaka merah putih. Dan malamnya, digelar penampilan Balasik 'Seroja' pimpinan Habib Hasyim Pekalongan bersama Habib Mustofa Al Haidar dari Jember Jawa Timur.
"Haflah ini merupakan kegiatan tahunan di Majlis Ta'lim Wat Tawasul Kanzul Ulum, prinsipnya adalah kita mengajak umat Islam untuk tak lupa bahwa bangsa ini didirikan juga atas perjuangan para Ulama," kata dia.