Sabtu, 4 Oktober 2025

Ramdani Tertahan di RS, Ibundanya Tak Sanggup Lunasi Biaya Perawatan Rp 12 Juta

Kendati sudah menunjukkan kesembuhan, Ramdani masih tertahan di rumah sakit karena tersandung masalah pelunasan biaya perawatan dan kamar tersebut.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Bali/I Made Argawa
Ni Wayan Candriasih menemani anaknya Ramdani Yahya di ruangan perawatan Dahlia C 4 RS Wisma Prasanthi Tabanan. Pasien ini mengalami kesulitan pembayaran biaya rumah sakit sehingga ditahan kepulangannya. TRIBUN BALI/I MADE ARGAWA 

Saat masuk rumah sakit, ia hanya memikirkan agar anaknya selamat dan dapat perawatan.

Saat ini, pihak keluarganya sedang melakukan rembug untuk mencari solusi atas tunggakan pembayaran biaya rumah sakit.

Candriasih mengaku tak memiliki barang berharga sebagai jaminan untuk menangguhkan pembayaran biaya perawatan agar anaknya bisa pulang lebih dahulu.

"Kami tidak punya sesuatu yang berharga untuk jaminan. Suami saya juga cuma pekerja serabutan," katanya.

Sementara itu, pihak RS Wisma Prasanthi menyayangkan pihak keluarga pasien tidak melakukan komunikasi sejak awal perihal kondisi ekonominya.

Pihak RS yang diwakili Kepala Bagian Keuangan, Anak Agung Gede Armaya menyebutkan, meskipun rumah sakit Wisma Prasanthi adalah RS swasta, sebetulnya ada juga beberapa kebijakan untuk pasien kurang mampu.

"Kami tetap punya alternatif, akan lebih baik jika sejak awal ada komunikasi," ujar Armaya.

Ia membenarkan bahwa pasien Ramdani dirujuk dari RSUD Tabanan dan berstatus pasien umum, bukan pasien dengan BPJS Kesehatan.

Menurut Armaya, pihak rumah sakit masih membuka dialog dengan pihak keluarga terkait apa penyelesaian masalah pembayaran.

"Masih kami buka dialog dengan pasien. Jika bisa membuktikan berasal dari keluarga kurang mampu dengan surat keterangan, ada potongan biaya. Atau alternatif lain bisa mencicil pembayaran dengan surat perjanjian," jelasnya.

Staf Humas RSUD Tabanan I Made Suarjaya saat dikonfirmasi mengatakan bahwa alih rawat pasien dari RSUD Tabanan ke RS Wisma Prasanthi yang tipenya lebih kecil, itu biasanya atas permintaan dari keluarga pasien.

Rujukan RSUD Tabanan adalah ke RSUP Sanglah.

"Untuk pasien tersebut pasti sebelumnya ada permintaan dari keluarga pasien," ujar Suarjaya.

Biasanya, menurut Suarjaya, proses yang dilakukan untuk perawatan pasien yang tidak mendapatkan ruang perawatan (termasuk ICU) akan ditempatkan sementara di ruang UGD yang memiliki tempat tidur tambahan.

"Sementara menunggu kamar kosong, biasanya pasien kami rawat di UGD dulu," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved