Kamis, 2 Oktober 2025

Pembunuhan Sadis di Medan

Warga dan Keluarga Riyanto Minta Andi Lala Dihukum Mati

Murtini (58), orangtua almarhum Riyanto (40) masih belum bisa merelakan kepergian anaknya pascadibunuh oleh kerabatnya sendiri Andi Lala

Penulis: Array Anarcho
Editor: Sugiyarto
Tribun Medan
Andi Lala 

Laporan Wartawan Tribun Medan/ Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Murtini (58), orangtua almarhum Riyanto (40) masih belum bisa merelakan kepergian anaknya pascadibunuh oleh kerabatnya sendiri Andi Mattalatta alias Andi Lala.

Saat ditemui Tribun di kediamannya Jl Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, wanita berhijab biru ini duduk di ruang televisi yang ada di bagian samping rumah.

Ketika ditanya mengenai Riyanto, Murtini menangis. Bibirnya bergetar, dan sesekali ia terlihat sesenggukan karena tak kuasa mengingat tragedi yang menimpa anak keduanya itu.

"Sakit sekali hati saya. Kok tega dia bunuh Yanto," kata Murtini memulai perbincangan, Senin (17/4) siang. Ia mengatakan, tak seharusnya Andi berbuat demikian.

Apalagi, sampai tega menghabisi kedua anak, isteri dan mertua Riyanto. "Kan biadab sekali dia itu. Sampai teganya dia bunuh anak-anak yang gak tau apa-apa," ungkap Murtini.

Pascapenangkapan Andi, muncul berbagai kabar buruk terkait hubungan Andi dengan Riyanto. Salah satunya menyangkut peristiwa sebelum pembunuhan.

Saat gelar paparan di Polda Sumut, Andi Lala di hadapan polisi mengaku sempat mengkonsumsi sabu bersama Riyanto sebelum membunuhnya.

Bahkan, Andi menyebut Riyanto punya hutang Rp5 juta terkait penjualan sabu. Disinggung mengenai kabar ini, Murtini yang tadinya menangis sempat terdiam.

Ia menyebut, apa yang dikatakan Andi Lala itu sama sekali tidak benar. Bahkan, Murtini menyebut Andi Lala pembohong dan tukang fitnah.

"Sudah lah dia bunuh anak saya. Difitnahnya lagi mendiang. Kan kurang ajar sekali dia
Pembohong dia itu," kata Murtini menyeka air mata.

Selama hidupnya, Murtini tak pernah melihat anak keduanya mendekati narkoba. Jangankan mendekati narkoba, untuk sekadar minum-minum saja, almarhum Riyanto tidak mau.

"Saya yang tau bagaimana anak saya. Dari kecil, Yanto itu enggak pernah macam-macam. Dia selalu di rumah saja," ungkap Murtini.

Karena tak ingin terjerat narkoba, Riyanto bahkan rela berdiam diri di rumah. Bahkan, ia sempat diolok-olok temannya karena dianggap anak rumahan.

"Karena enggak pernah kemana-mana, ya dia sering diejek teman-temannya. Dia itu kan agak gemulai. Pernah dikatai bencong," ungkap Murtini kembali menitikkan air mata.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved