Pembunuhan Sadis di Medan
FAKTA BARU: Motif Andi Lala Membantai Satu Keluarga hingga Terungkap Warisan Rp270 Juta
Motif pembagian harta warisan semakin menguatkan latarbelakang kenapa tersangka Andi Lala begitu tega menghabisi satu keluaga Riyanto.
Ia mengaku, pihak keluarga perempuan jadi serba salah karena ulah Andi.
"Kami, ya bingung betul ini. Andi itu kan kalau dibilang, ya masih keluarga. Tapi, kok ya dia bunuh keluarganya sendiri. Kurang ajar sekali dia itu," ungkap Saripon dengan raut wajah masam dan nada yang makin meninggi.
Namun, kata Saripon, pascapembunuhan, Andi Lala sempat muncul di lokasi kejadian pada Minggu sore, selepas rombongan Kapolda Sumut pulang.
Kala itu, Andi Lala tampak buru‑buru pamit untuk pulang ke rumahnya di Lubukpakam, Deliserdang.
"Saya waktu itu enggak ngeh kalau dia terlibat. Tetapi, gelagatnya waktu itu aneh sekali. Ketika datang Minggu sore itu, dia buru‑buru mau pulang," kata Saripon.
Saat datang ke lokasi kejadian, Andi Lala ditemani isterinya, Reni, menumpangi mobil pikap. Saat itu, katanya, Andi buru‑buru pamit.
"Pengakuan dia sama saya, katanya mau ngantar sepeda. Pas pemakaman semalam pun sudah enggak nampak dia. Rupanya dia pelakunya," ungkap Saripon.
Rumah duka korban pembunuhan lima orang satu keluarga di Jalan Kayu Putih, Gang Banteng, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli dijaga pihak keluarga dan kepolisian.
Meski dijaga ketat, tetap saja warga datang ke lokasi, terlebih setelah mendengar kabar beberapa pelaku pembunuhan ditangkap petugas gabungan Polda Sumut.
Lima korban pembunuhan tersebut adalah Riyanto (40 tahun), Sri Ariyani (38)--istrinya, dua anak mereka, Naya (13) dan Gilang Laksono (8), serta Sumarni (60), ibu mertua Riyanto.
Lima jenazah korban sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Muslim di Jalan Kawat VII, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Senin.
Hanya seorang bayi di bawah usia lima tahun, Kinara (4), anak bungsu Riyanto-Sri, yang selamat pada peristiwa tersebut.
Ray/Tribun-Medan.com