Kamis, 2 Oktober 2025

Pembunuhan Sadis di Medan

Riyanto Selalu Menggendong Kinara Sebelum Dia, Istri dan Dua Anaknya Tewas Dibunuh

Minggu (9/4/2017) kemarin, pasangan suami istri, mertua dan dua anak mereka meninggal akibat kekejian penjahat yang diduga berjumlah dua orang.

Penulis: Jefri Susetio
Editor: Dewi Agustina
Tribun Medan/Mustaqim
Warga memadati lokasi rumah terbunuhnya satu keluarga, kecuali si balita, di sebuah rumah di Jalan Kayu Putih Lingkungan VIII, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Minggu (9/4/2017). TRIBUN MEDAN/MUSTAQIM 

Yanto menceritakan, pada Rabu (5/4/2017) malam, Riyanto bersama tetangga mengikuti pengajian sebelum Serampi berangkat umrah.

Pada acara itu, Riyanto memangku Kinara terus dan selalu memegang anaknya. Padahal, warga lainnya tidak ada yang membawa anak.

"Anaknya tidak mau lepas, makan pun pangku anaknya. Padahal, kalau ngumpul tidak pernah anak ikut. Jadi sebagai warga, kami geram kali adanya peristiwa ini (pembunuhan satu keluarga yang terdiri lima orang). Kami harapkan cepat ditangkap pelakunya dan tembak saja pelakunya itu," katanya.

Menurutnya, Riyanto merupakan sosok warga yang pendiam. Artinya, tidak banyak bicara, serta rutin mengikuti berbagai kegiatan di kampung.

Oleh sebab itu, warga sangat kehilangan adanya pembunuhan tersebut.

Selain itu, badannya lemas sepulang dari jualan mendapat kabar dari warga bahwa Riyanto meninggal dunia karena dibunuh.

Kinara, balita usia dua tahun ini satu-satunya korban selamat pembunuhan tapi wajahnya lebam. Kedua orangtuanya, kedua kakaknya, dan satu neneknya tewas dibunuh di rumahnya di Jalan Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Minggu (9/4/2017). TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS
Kinara, balita usia dua tahun ini satu-satunya korban selamat pembunuhan tapi wajahnya lebam. Kedua orangtuanya, kedua kakaknya, dan satu neneknya tewas dibunuh di rumahnya di Jalan Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Minggu (9/4/2017). TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS (Tribun Medan/Array A Argus)

Bahkan, dia tidak sanggup melihat tubuh Sri Ariyani (35) istri Riyanto yang bersimbah darah di tempat tidur.

Dia menambahkan, warga bersama petugas kepolisian langsung melihat keadaan rumah, kala itu, warga langsung membawa Kinara ke rumah sakit.

Agar mendapatkan perawatan intensif, karena luka pada bagian mata cukup parah.

"Sekitar pukul 08.30 WIB, Serimpi melintas di depan rumah mereka (Riyanto) untuk bilangkan agar lampu teras dimatikan. Apalagi pintu depan terbuka. Namun kaget banyak bercak darah," ujarnya.

Baca: Balita Kinara Ditemukan di Kolong Ranjang, Orangtua dan Dua Kakaknya Tewas Dibunuh

Ngajak Belanja
Penuturan Kepala Lingkungan XI, Budiono, pertama kali insiden ini diketahui Nenek Serimpi, kerabat korban.

"Pagi tadi Bu Serimpi lihat lampu depan rumah korban masih hidup. Karena enggak biasanya, bu Serimpi datang sekalian mau ngajak belanja," kata Budiono usai dimintai keterangannya oleh polisi, Minggu (9/4/2017) siang.

Ketika tiba di halaman rumah korban, tak satupun penghuni rumah kelihatan. Curiga, Serimpi lantas melongok ke dalam rumah dan melihat ceceran darah dimana-mana.

"Tetangganya itu langsung menjerit. Di situlah warga akhirnya tahu penghuni rumah sudah dibunuh," ujar Budiono.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved