Jumat, 3 Oktober 2025

Penangkapan Terduga Teroris

Lurah dan Camat Ngaliyan Kaget Ada Warganya Terlibat Aksi Terorisme

Satu di antara enam terduga teroris yang tewas ditembak di Tuban, Jawa Timur, bernama Satria Aditama (19), warga Kelurahan, Ngaliyan, Semarang.

Editor: Dewi Agustina
SURYA/TOVIC
Pasukan Brimob mengamankan lokasi perburuan teroris di Siwalan, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu (8/4/2017). Polisi menembak mati enam orang diantaranya setelah mereka melarikan diri dan meninggalkan kendaraannya di jalanan. SURYA/TOVIC 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Satu di antara enam terduga teroris yang tewas ditembak di Tuban, Jawa Timur, bernama Satria Aditama (19), warga Kelurahan, Ngaliyan, Semarang.

Pemuda yang sudah yatim tersebut diketahui jarang pulang ke rumahnya, di Perumahan Semanggi, RT 5, RW 4, Semarang.

Ketua RW 4, Saefullah, enggan berkomentar panjang mengenai warganya yang tewas dalam baku tembak dengan polisi pada Sabtu (8/4/2017) sore tersebut.

"Melihat foto paspor yang beredar di media sosial, betul itu Satria Aditama. Ia warga kami. Saya tahu wajahnya," kata Saefullah, Minggu (9/4/2017).

Ayah Satria sudah meninggal sehingga rumah di Ngaliyan hanya ditinggali sang ibu.

"Pihak keluarga juga masih tertutup soal ini. Belum ada informasi dari kepolisian apakah jenazah terduga pelaku teror itu adalah Satria," katanya.

Ia juga mengungkapkan sejumlah polisi sudah mendatangi kediaman keluarga Satria, pada Minggu dini hari.

Kedatangan para polisi itu untuk melakukan penggeledahan dan penyitaan.

Lurah Ngaliyan, Nur Kholis, mengaku kaget setelah mendengar kabar Satria tewas dalam baku tembak dengan polisi di Tuban.

"Saya sangat kaget ada warga kami yang terjerumus dalam aksi radikal atau terorisme," ungkap Nur Kholis, Minggu.

Ia merasa kecolongan. Oleh karena itu Nur Kholis beserta tokoh masyarakat setempat sudah membentuk forum pengawasan dini antiteror di wilayah Ngaliyan.

Ia juga mengimbau warga Ngaliyan tak usah turut serta dalam kegiatan radikal.

Kholis mengaku tidak begitu mengenal Satria beserta keluarganya.

"Sehingga kalau ditanya bagaimana sikap dia, ya saya tidak tahu. Mungkin Pak RW atau Pak RT yang lebih tahu," tambahnya.

Camat Ngaliyan, Heru Sugenda, tampak heboh, saat mengetahui ada warganya yang turut dalam aksi teror di Tuban.

Heru tak menyangka anak seusia Satria terpengaruh paham radikalisme.

"Harapan saya, jangan sekali-kali terlibat dalam aksi teror. Itu saja," ujarnya.

Pasukan Brimob mengamankan lokasi perburuan teroris di Siwalan, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu (8/4/2017). Polisi menembak mati enam orang diantaranya setelah mereka melarikan diri dan meninggalkan kendaraannya di jalanan. SURYA/TOVIC
Pasukan Brimob mengamankan lokasi perburuan teroris di Siwalan, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu (8/4/2017). Polisi menembak mati enam orang diantaranya setelah mereka melarikan diri dan meninggalkan kendaraannya di jalanan. SURYA/TOVIC (SURYA/TOVIC)

Tunggu Pembanding
Mabes Polri melalui Kadiv Humas Irjen Pol Boy Rafli Amar merilis identitas empat terduga teroris. Mereka adalah:
1. Adi Handoko
Kelahiran: Batang, 29 Maret 1983
Alamat: Dukuh Limbangan, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang
2. Satria Aditama
Kelahiran: Semarang, 28 Oktober 1998
Alamat: Jalan Taman Karonsih, Kecamatan Ngaliyan, Semarang. No paspor B4284092
3. Yudhistira Rostriprayogi
Kelahiran: Kendal, 14 Februari 1998
Alamat: Desa Cepokumulyo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal
4. Endar Prasetyo
Kelahiran: 28 Juni 1965
Alamat: Dukuh Limbangan, KecamtanTersono, Kabupaten Batang

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelaskan, identifikasi forensik dilakukan di RS Bhayangkara, Surabaya.

Selain tim forensik Polri, identifikasi dibantu seorang profesor dan tim forensik Universitas Airlangga (Unair), Surabaya.

Barung belum menyebut identitas keenam jenazah terduga teroris. Alasannya, polisi masih menunggu data pembanding dari pihak keluarga.

"Kami sudah hubungi Polda Jateng supaya dilakukan pemanggilan kepada keluarga untuk diambil sempel data pembanding. Nanti dari keluarga akan dicocokkan data primer masing-masing pelaku," jelas Barung.

Sisir Kebun Jagung
Selain melakukan identifikasi forensik terhadap enam jenazah terduga teroris di RS Bhayangkara, Surabaya, polisi sudah mengantongi siapa pemilik mobil Daihatsu Terios yang ditinggal pelaku di pinggir jalan pantura Tuban.

Mobil nopol H 9037 BZ itu diketahui milik Haryanto, warga Genuk Krajan VII, RT 03, RW 04, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari, Semarang.

"Kami sudah mengetahui pemilik mobil yang dipakai para pelaku," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Manggera di RS Bhayangkara, Surabaya, Minggu (9/4/2017).

Sesuai data polisi, mobil warna putih itu keluaran 2013. Mobil tersebut saat ini diamankan beserta barang bukti lainnya di Polres Tuban.

"Kami sudah hubungi Polda Jateng, terutama untuk menghubungi keluarga terduga pelaku yang sudah teridentifikasi. Kini koordinasi sektoral Polda Jatim dengan Polda Jateng," ucap Barung.

Untuk mengumpulkan barang bukti lain dan membersihkan lokasi baku tembak di Desa Suwalan, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Penyisiran dilakukan personel Brimob Kompi III Batalyon C Bojonegoro, Polda Jatim.

Tak ketinggalan, Kapolres Tuban AKBP Fadly Samad turut memimpin penyisiran ini.

Tim Brimob dibantu Satsabhara Polres Tuban dan Tim K9 (Anjing Pelacak). Rencananya, para personel Korps Brimob akan melakukan penyisirian di kebun jagung, lokasi baku tembak polisi dengan enam terduga teroris. (tribunjateng/dan/fat/surya/fat/rom)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved