Kamis, 2 Oktober 2025

'Risiko, Kalau Merampok dan Menembak Orang Lalu Ditembak Polisi Mau Apa Lagi'

Keluarga Suwarno yang mengaku ikhlas dan pasrah atas tindakan yang dilakukan pihak kepolisian.

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Sumsel/M Ardiansyah
Tiga tersangka Junarsah alias Jun Tato, Sugiman dan Paryadi saat diamankan. Sedangkan tersangka Suwarno tewas ditembak setelah berupaya menembak polisi saat akan ditangkap, Kamis (30/3/2017). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Polisi akhirnya menembak gembong perampokan di wilayah Palembang Sumatera Selatan, Suwarno. Lelaki tersebut ditembak karena berusaha melawan saat akan ditangkap polisi.

Keluarga Suwarno yang mengaku ikhlas dan pasrah atas tindakan yang dilakukan pihak kepolisian.

Suwarno (23) adalah dedengkot perampokan keji di Musirawas. Selain menggarong, dengan tak kenal ampun ia menembak kepala dua korbannya hingga tewas.

Selain Suwarnoyang tewas ditembak, polisi juga menangkap tiga anggota gerombolan mereka. Sementara satu orang lagi menceburkan diri ke sungai dan hingga kini belum diketahui nasibnya.

Kakak Suwarno yakni Sugianto ketika ditemui di RS Bhayangkara Palembang menuturkan, pihak keluarga yang mendapat telepon dari kepolisian bila Suwarno tertembak mati karena melawan mengaku ikhlas dengan perlakuan yang diterima adiknya tersebut.

"Sudah jadi risikonya seperti itu, bila merampok dan menembak orang sampai mati dan ditembak mati polisi mau apa lagi. Kami hanya pasrah dan ikhlas dengan keadaan yang terjadi terhadap Warno," ujarnya, Kamis (30/3/2017).

Jenazah Suwarno yang telah divisum dan dimandikan di RS Bhayangkara Palembang, akan dibawa pihak keluarga ke Desa Nibung Muratara untuk dimakamkan. (M Ardiansyah)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved