Provinsi Aceh Ranking I Nasional terkait Jumlah Orang Gila
Jika di tahun 2012 Orang dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) tersebut tercatat mencapai 16.892 kasus, di tahun 2016 meningkat menjadi 22.033 kasus
Pengamat ekonomi dari Unsyiah Rustam Effendi mengatakan, Aceh selalu di peringkat atas untuk hal-hal seperti itu, termasuk angka kemiskinan dan jumlah pengangguran.
“Saya memperkirakan, kemiskinan dan susahnya mencari kerja menjadi salah satu penyebab banyak warga Aceh punya masalah dengan jiwanya,” kata Rustam Effendi kepada Serambi, Minggu (26/3) malam.
Dikatakan Rustam, Aceh sudah lampu kuning dalam hal penciptaan lapangan kerja.
Jumlah pengangguran di Aceh masih di atas angka rata-rata nasional, seperti halnya angka kemiskinan.
Rustam berharap, gubernur dan bupati terpilih harus fokus pada penciptaan lapangan kerja. Akan tetapi, lapangan kerja tidak akan ada tanpa pertumbuhan ekonomi.
Selama ini pertumbuhan ekonomi Aceh masih di bawah rata-rata nasional.
“Selama ini pertumbuhan ekonomi Aceh stagnan, makanya investasi asing harus masuk,” kata dia.
Rustam menambahkan kepala daerah terpilih harus mampu mencari solusi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Kalau tidak, jumlah orang dengan gangguan jiwa akan bertambah setiap tahun.
“Selama ini kita kecewa. Aceh sudah terlalu banyak masalah, namun kepala daerah bukan mencari solusi masalah yang dihadapi warganya, melainkan menambah masalah baru, membuat gaduh, dan melakukan hal-hal yang tidak perlu. Watee tapike, saket hate teuh,” tambah Rustam lagi. (sak)