Api Kembali Mengamuk Pasar Kasih Naikoten 1 Tadi Malam
Lalu lalang penghuni pasar ke sana kemari sibuk mengevakuasi korban bahkan terdengar pedagang menjerit dengan perasaan was-was
Laporan Wartawan Pos Kupang, Yeni Rahmawati Tohri
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Pasar Kasih Naikoten 1 kembali dilahap jago merah sekita pukul 21.00 Wita.
Sebuah toko pakaian milik Riswanto terbakar sehingga mengakibatkan barang jualan berupa pakaian ludes terbakar.
Disaksikan Pos Kupang, Kamis (23/3/2017)malam, suasana Pasar Kasih Naikoten 1 gaduh dengan teriakan.
Lalu lalang penghuni pasar ke sana kemari sibuk mengevakuasi korban bahkan terdengar pedagang menjerit dengan perasaan was-was.
Sebab ini bukan pertama kalinya Pasar Inpres mengalami kebakaran.
Kebakaran hebat pernah terjadi di tahun sebelumnya yang melalap banyak took di pasar tersebut.
Ada airmata para penghuni pasar yang tertahan ketika melihat kobaran api yang semakin besar.
Apalagi listrik saat itu belum dipadamkan, karena lampu jalan masih menyala.
Pukul 21.20 Wita, kepanikan warga pun mulai mereda ketika dua unit pemadam kebakaran kemudian diikuti satu unit tangki berada di lokasi kebakaran.
Dengan sigap para petugas pemadam kebakaran yang dibantu oleh anggota Taruna Siaga Bencana Provinsi NTT beserta warga berupaya dengan sekuat tenaga memadamkan api.
“Su aman. su aman. Api belum besar, su aman. Bangunan baru jadi lama menjalar. Kali ini pemadam datang cepat,” kata salah satu warga yang panic dengan kejadian tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Toko Pakaian tersebut pernah juga mengalami kebakaran dan baru dibangun tahun 2016. Toko dengan bangunan baru tersebut, belum lama digunakan.
Karyawan Toko UD Karya Jaya, Yerni Kabu, mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 21.00 Wita. UD Karya Jaya berada di samping kiri depan kedua dari tempat terjadinya kebakaran.
“Tadi saya sedang bergumul. Usai bergumul perasaan saya tidak enak. Biasanay kalau begitu kalau tidak musiba pasti orang meninggal. Tapi ternyata kebakaran. Toko tempat saya bekerja aman karena kebiasaan di kampong bila ada kebakaran saya membalikkan piring batu, maka semuanya aman,” tuturnya.