Takut Kena Tembak, Hendriawan Korban Penyekapan Berteriak Lantang
Pengejaran anggota Satreskrim Polresta Barelang terhadap kawanan MD di Kampung Aceh sempat menarik perhatian warga.
Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Pengejaran anggota Satreskrim Polresta Barelang terhadap kawanan MD di Kampung Aceh sempat menarik perhatian warga.
Ketika polisi datang dan mengepung tempat penyekapan, anggota kawanan MD langsung kocar kacir melarikan diri menuju hutan.
Beberapa saat sebelum polisi datang para pelaku melarikan Hendriawan dari ruang penyekapan menuju hutan. Kondisi tangan korban diborgol, diikat di pohon dan ditinggal begitu saja.
Polisi mengetahui keberadaannya setelah Hendrawan berteriak minta tolong selagi polisi mengejar kawanan MD. Ia mengaku saat itu takut tertembak.
Baca: Korban Penculikan Babak Belur Usai Disekap Dua Malam Satu Hari
Baca: Tahu Akan Digerebek, Kawanan MD Larikan Korban ke Dalam Hutan
Baca: Pinjam Uang Rp 25 juta, Hendriawan Ditagih Rp 50 Juta
"Daripada saya mati kena tembak, mending saya teriak. Di sana polisi tahu kalau saya diikat di pohon," aku Hendriawan di Unit Jatanras Polresta Barelang, Kamis (2/3/2017).
Ia sangat bersyukur petugas kepolisian menyelamatkannya. Selama dua malam satu hari disekap Hendriawan menerima siksaan dari para penyekap.
Seorang rekan Hendriawan turut dibawa ke kantor polisi. Polisi menduga teman korban satu dari anggota kawanan MD.
"Saat penangkapan memang saya ada di sana. Makanya saya dibawa ke sini. Saya temannya korban. Saya kenal sama Hendriawan ini," terang rekan Hendriawan
Ia tidak tahu alasan kelompok MD menyekap Hendriawan. Hari pertama muka Hendriawan masih mulus. Dan hari kedua bertemu di lokasi kawnana MD, mukanya sudah babak belur.
Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait kasus penyekapan Hendriawan. Penyidik memastikan Kapolresta Barelang akan langsung berbicara ke media.