Jumat, 3 Oktober 2025

Dua Tahun Jadi Buronan, Cenggeh Jadi Petani di Muara Dua

Cenggeh mengaku dirinya tidak ikut membunuh Sofyan namun menemani Kristian mencari motor

Tribun Lampung/Wakos Gautama
Alfian alias Cenggeh, mengakui ikut terlibat dalam pembegalan ustaz Sofyan hingga menyebabkan korban tewas 

Laporan Wartawan Tribun Lampung Wakos Gautama

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Alfian alias Cenggeh, mengakui ikut terlibat dalam pembegalan ustaz Sofyan hingga menyebabkan korban tewas.

Cenggeh mengaku dirinya tidak ikut membunuh Sofyan namun menemani Kristian mencari motor.

"Saya ikut saja ajakan Kristian. Dia bilang mau cari motor minta ditemani,” jelas Cenggeh.

Cenggeh pun mengendarai sepeda motornya membonceng temannya bernama Rido.

Cenggeh, Rido, Kristian dan Rohadi mencari sasaran dan melihat seorang pria mengendarai sepeda motor.

Menurut Cenggeh, Krisitian dan Rohadi yang mendekati korban lalu berusaha merampas sepeda motor namun korban melakukan perlawanan.

“Korban ketika itu melawan lalu ditujah Kristian. Korban langsung melarikan diri ke bawah (jurang). Dia tidak dibuang tapi lari sendiri ke bawah,” urai Cenggeh.

Setelah itu, keempat tersangka melarikan diri.

Mengetahui menjadi buronan polisi, Cenggeh melarikan diri dari tempatnya tinggal di Bergen, Tanjung Bintang, Lampung Selatan.

Ia kabur ke Muara Dua, Sumatera Selatan dan bekerja sebagai petani.

Dua tahun berada dalam pelarian, polisi mencium keberadaan Cenggeh.

Polisi pun menangkap Cenggeh di Muara Dua.

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved