Raja Arab Saudi ke Indonesia
Raja Salman Dijamu di Istana Bogor, Bakal Disambut Dentuman Meriam
Enam meriam saluting buatan Uni Soviet disiapkan untuk menyambut kedatangan Raja Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud ke Istana Bogor, Jawa Barat, nanti.
Editor:
Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR TENGAH - Enam meriam saluting buatan Uni Soviet disiapkan untuk menyambut kedatangan Raja Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud ke Istana Bogor, Jawa Barat, nanti.
Lettu Arm Surya Kencana Sembiring dari Satuan Yon Armed 7/105 GS Kodam Jaya/Jayakarta mengatakan, nantinya akan ada 21 dentuman meriam untuk menyambut kedatangan Raja Salman.
"Hari ini kita mengadakan gladi resik uji dentuman untuk menyambut Raja Arab Saudi pada 1 Maret mendatang," ujar Surya kepada TribunnewsBogor.com, Sabtu (25/2/2017).
Gladi Resik dilakukan oleh Yon Armed di halaman kantor Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan di Jalan Djuanda, Kota Bogor.
Pada gladi resik kali ini 44 personel disiapkan untuk melakukan uji dentuman.
Menurut Surya daya jelajah meriam tersebut bisa mencapai 3 sampai 4 kilometer.
"Bakhor atau penembakan kehormatan ini dilakukan untuk menyambut tamu kehormatan dari kunjungan kenegaraan Raja Salman dari Arab Saudi," ucap dia.
Hingga pukul 14.10 WIB para personel sedang mempersiapkna dan mengecek segala kelengkapan meriam yang akan digunakan.
Kepala Sekretariat Presiden Darmansyah Djumala mengatakan ada perbedaam saat Raja Arab Saudi datang ke Indonesia. Pertama ada pada jumlah rombongan Raja Arab Saudi yang sangat besar.
Rombongan akan terdiri atas 1.500 orang, termasuk 10 menteri dan 25 pangeran.
"Jumlah mereka luar biasa, sangat besar. Kayaknya terbesar selama ini. Dari jumlah sudah beda," kata Djumala saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/2/2017).
Perbedaan kedua, keputusan Presiden Joko Widodo yang langsung menjemput rombongan Raja Salman di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"Presiden Jokowi menyambut langsung di pesawat. Ini jarang. Baru kali ini," ucap Djumala.
Djumala mengatakan, keputusan Presiden Jokowi untuk menjemput langsung Raja Salman di Bandara dilandasi hubungan baik antara kedua kepala negara.