Jumat, 3 Oktober 2025

Masih Ingat Pemakan Mayat Sumanto? inilah Kisah Rumah dan Orang Tuanya Sekarang

Rumah milik Sumanto, yang dulu dikenal sebagai manusia kanibal pemakan mayat itu mulai dibedah pada pertengahan Februari 2017.

Editor: Rendy Sadikin
Istimewa
Sumanto 

Kepala Dusun Pelumutan, Kuswanto, mengatakan, biaya yang terkumpul dari sumbangan itu akan seluruhnya dibuat untuk membuat rumah baru yang dilengkapi jamban.

“Uang untuk bikin rumah baru, bukan direhab,” kata dia, yang juga sebagai ketua tim pembangunan rumah.

Sementara itu, Yudi Indras ikut membantu lantaran bersimpati dengan kehidupan keluarga Sumanto.

Seusai melihat rumah Sumanto, dia lalu memberi sumbangan untuk menutupi kekurangan biaya pembangunan.

Dia pun minta agar pengerjaan rumah dilakukan secepat mungkin agar bisa segera ditempati kembali.

“Saya minta segera dibangun, kalau bisa dua bulan sudah bisa ditempati,” pinta Yudi, dalam siaran tertulisnya, Selasa (20/2/2017).

Rumah keluarga Sumanto di Desa Pelumutan Rt 01 Rw 01 Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Rumah tidak layak huni itu dibongkar, dan diganti dengan bangunan baru yang lebih layak.
Rumah keluarga Sumanto di Desa Pelumutan Rt 01 Rw 01 Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Rumah tidak layak huni itu dibongkar, dan diganti dengan bangunan baru yang lebih layak. (Kontributor Semarang, Nazar Nurdin)

Tinggal di kandang kambing

Setelah rumahnya dirobohkan, keluarga Sumanto kini tinggal sementara di bekas kandang kambing di sebelah rumahnya.

Tempat itu yang biasa digunakan sebagai dapur masak.

Sementara bekas kayu yang masih bagus disimpan untuk digunakan kembali di rumah barunya.

Keluarga Sumanto tidak mampu untuk memperbaiki rumahnya karena keterbatasan ekonomi.

Penghasilan keluarga hanya Rp 30.000 perhari dari kegiatan menjual tempe dan tukang pijat.

Ibu Sumanto, Samen berprofesi sebagi penjual tempe keliling.

Sementara saudaranya, Karyono berprofesi sebagai tukang pijat, dan Mulyati sebagai pembuat rambut palsu.

“Semua habis untuk membeli beras dan kebutuhan lainnya. Jadi, cukup untuk makan saja,” timpal Karyono, saudara Sumanto.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved