Kamis, 2 Oktober 2025

Empat Penumpang Selamat Andalkan Pecahan Speedboat yang Tabrakan di Teluk Adang

Warga dan aparat pelabuhan di Teluk Adang menemukan para korban bertahan mengapung hanya dengan mengandalkan pecahan speedboat pada keesokan harinya.

Editor: Dewi Agustina
facebook
Tabrakan speedboat dan kapal Petrosea di Teluk Balikpapan. 

TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Empat penumpang selamat dalam tabrakan maut antara speedboat dengan sebuah kapal di Teluk Adang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Jumat (17/2/2017) malam, sekitar pukul 21.00 Wita.

Warga dan aparat pelabuhan di Teluk Adang menemukan para korban bertahan mengapung hanya dengan mengandalkan pecahan speedboat pada keesokan harinya, Sabtu (18/2/2017) pagi.

"Tapi seluruh korban berhasil diselamatkan dan telah dievakuasi ke Kapal Borneo," kata Kepala Operasi Badan SAR Balikpapan, Octavianto.

Tiga pekerja crane bus berencana pulang ke Balikpapan Jumat malam karena pergantian shift kerja.

Crane bus tempat mereka bekerja berada di teluk dan biasanya mengurusi stockpile batu bara yang bongkar muat ke ponton.

Ketiganya menggunakan speedboat ke Balikpapan saat insiden terjadi.

"Kecelakaan terjadi sekitar 25 menit dari crane bus tempat mereka bekerja," kata Kepala Satuan Polisi Perairan, Paser, Ajun Komisaris, Heru Santoso.

Heru mengatakan, pihaknya belum mengetahui kapal apa yang terlibat tabrakan dengan speedboat yang ditumpangi tiga pekerja ini.

Selain itu, belum diketahui apakah kecelakaan dipengaruhi cuaca atau gelombang besar.

"Masih menunggu upaya anggota di lapangan," kata Heru.

Mereka selamat setelah sang motoris lebih dulu berhasil berenang menyelamatkan diri dan melapor ke pihak crane bus pada pukul 06.00 Wita.

Baca: Dua Speedboat Tabrakan di Teluk Adang Kalimantan Timur

Laporan pun berantai ke syahbandar di Pelabuhan Teluk Adang, lalu ke polisi perairan Paser, hingga SAR.

"Kami terima laporan pukul 07.30 dan langsung bergerak mencari," kata Heru.

Hampir pukul 09.00 Wita, tiga korban berhasil dievakuasi.

"Rencananya semua korban tetap kembali ke Balikpapan. Sekarang sedang di kapal yang mengevakuasi mereka," kata Heru.

Transportasi air masih menjadi andalan sebagian warga Paser, Penajam Paser Utara, dan Balikpapan, terutama para pekerja. Pasalnya, waktu tempuh antar daerah lumayan lama bila lewat jalur darat.

Balikpapan ke Paser atau sebaliknya bisa ditempuh lebih dari 5 jam lewat darat. Transportasi air, misal dengan speed, menjadi pilihan lain mengingat waktu tempuh bisa jauh lebih singkat.

Sibuknya lintasan air dan faktor cuaca laut yang kerap tidak stabil di perairan ketiga kota ini mengakibatkan tidak sekali saja kecelakaan terjadi.

Salah satu kecelakaan air fatal pernah terjadi di Teluk Balikpapan pada pertengahan Mei 2016.

Saat itu, speedboat umum bertabrakan dengan speedboat besar pengangkut pekerja PT Petrosea.

Tiga penumpang speedboat umum tewas dan satu hilang. (Kompas.com/Kontributor Balikpapan, Dani Julius Zebua)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved