Munarman: Saya Tak Berniat Bermusuhan dengan Kelompok Lain
"Saya tidak berniat untuk menyeret-nyeret kelompok lain. Atau menyebarkan bernada permusuhan atau yang lain dengan kelompok lain," ucap Munarman.
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Bali selesai memeriksa juru bicara Front Pembela Islam, Munarman.
Munarman yang memakai jaket hitam dan batik cokelat selesai diperiksa pada Selasa (13/2/2017) sekitar pukul 12.30 Wita. Ia keluar dari Gedung Ditreskrimsus Polda Bali didampingi kuasa hukumnya, Zulfikar Ramli.
Ia menegaskan tidak pernah berniat melakukan penyebaran informasi terkait dengan SARA (Suku, Agama Ras dan Golongan). Kedatangannya ke Kompas Grup ialah semata-mata untuk hak jawab atas pemberitaan di Serang Banten dalam konteks pemberitaan saja.
"Saya tidak berniat untuk menyeret-nyeret kelompok lain. Atau menyebarkan bernada permusuhan atau yang lain dengan kelompok lain," ucap Munarman.
Munarman menjelaskan kedatangannya ke Kompas supaya dalam pemberitaannya dapat bersikap proporsional dan profesional dan adil saja.
"Jadi dalam hal itu tidak yang ini dimuat sedangkan yang lain tidak. Jadi soal framing pemberitaan saja," ungkap Munarman.
Beberapa organisasi di antaranya NU, Patriot Garuda Nusantara, Anshor, Banser, Ormas Laskar Bali dan beberapa elemen lainnya melaporkan Munarman ke Polda Bali.
Munarman dianggap menuduh pecalang melempari rumah penduduk dan melarang umat Islam salat Jumat merujuk pada ucapannya dalam video di YouTube ketika ia berkunjung ke Kompas.
"Kompas tidak pernah mengkritik pecalang-pecalang di Bali yang kadang-kadang melempari rumah penduduk, melarang orang salat Jumat. Tak pernah ada kritik itu dari Kompas, " begitu kata Munarman.