Pelaku Gantung Diri Ini Minta Dikubur di Samping Adiknya
Selain surat wasiat juga ditemukan sebuah handphone Nokia Ngage, tasbih berwarna merah, dompet, dan sejumlah uang sebanyak Rp 95 ribu
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Korban tewas gantung diri di sebuah kamar berukuran 3x3 pada salah satu ruko di Jalan Alianyang, yang merupakan toko Yes Printing meninggalkan sebuah surat wasiat untuk keluarganya.
Diberita sebelumnya tertulis Feri Chandra, namun pada surat wasiat tersebut tertulis Farry Chandra.
Adapun isi surat wasiatnya adalah sebagai berikut.
'Sebelum aku dikuburkan aku mohon ketemukan aku sama mamaku supaya mamaku melihat perjalanan terakhirku. Kuburkanlah aku disamping adiku (Yolanda), Terimakasih buat kawan-kawanku yang selama banyak membantuku, Aku sayang kalian semua, Maafkan aku atas semua kesalahanku Digital Yes Printing'.

Dede' rindu sama mama, Dede' sayang sama mama, Dede' pengen ketemu sama mama, Ya Allah jagakan mamaku dimanapun mamaku berada ya Allah dan jauhkanlah dari segala marabahaya, Amin, Maafkan atas semua kesalahan dede' yang selama ini membuat mama kecewa, Bapak maafkan Peri, Peri tidak bisa membahagiakan bapak, Ya Allah sembuhkanlah penyakit bapakku supaya bapaku kembali seperti yang dulu (sehat selalu), Ini pesan terakhirku untuk kedua orangtuaku, bapak dan mama, Ferry Chandra 16-02-1995.
Ferry ditemukan tergantung menggunakan sebuah tali berwarna hijau, dan masih menggunakan pakaian serta peci.
Selain surat wasiat juga ditemukan sebuah handphone Nokia Ngage, tasbih berwarna merah, dompet, dan sejumlah uang sebanyak Rp 95 ribu.
Pemilik toko, tempat Feri bekerja mengatakan, korban bekerja sekitar enam bulan di tokonya sebagai pemasang sticker dan finishing.
"Namanya Ferry, katanya sih warga seberang udah 6 bulanan kerja di sini. Korban pernah bercerita kepada teman-temannya, stres karena saudaranya sering berkelahi dengan suaminya. Dia dari awal bekerja di sini emang tinggal dan jaga malam di sini," katanya.