Jumat, 3 Oktober 2025

Bocah Dua Tahun Tertimpa Dahan Pohon Kelapa Meninggal, Sang Ayah Kecewa Operasi Batal

Ni Putu Meisa, bocah 2 tahun yang dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali karena tertimpa dahan pohon kelapa menghembuskan nafas terakhirnya, Jumat.

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Bocah Dua Tahun Tertimpa Dahan Pohon Kelapa Meninggal, Sang Ayah Kecewa Operasi Batal
dpchallenge.com
Ilustrasi

Baca: Kapal KM Mutiara Sentosa I Ditarik ke Pelabuhan Tanjung Perak, Seluruh Penumpang Selamat

Sebelumnya, Meisa, bocah perempuan berumur 2 tahun asal Banjar Dukuh, Bebandem, Karangasem, itu tertimpa pelepah pohon kelapa kering, saat bermain di halaman rumah dengan ayahnya, Senin (30/1/2017) pukul 16.00 Wita.

Saat itu Meisa menuju ke ayahnya untuk dibukakan bungkus permen.

Namun nahas, pelepah kelapa itu tiba-tiba menimpa Meisa yang berada tepat di depan ayahnya hingga tak sadarkan diri.

Pihak keluarga langsung membawa Meisa menuju ke RSUD Karangasem dan kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar.

Layanan Tak Ramah
Paman Meisa yang bernama I Made Gejer (38) mengatakan, saat itu Darmika diberi formulir oleh rumah sakit untuk ditandatangani.

Setelah ditandatangani semua form tersebut, datanglah dokter anastesi.

"Dokter anastesi tersebut menjelaskan dan mengatakan bahwa akan dilakukan operasi dan dibius secepatnya," jelasnya.

Setelah itu Darmika diberi blangko biaya administrasi Rp 10 juta untuk biaya operasi saja, belum termasuk obat dan kamar.

"Ketika di bagian administrasi saya tanyakan kepada Komang, apakah dia bawa uang? Dia menjawab tidak, lalu saya coba carikan solusi untuk bertanya kepada dokter," ujarnya yang saat itu menemani Darmika mengurus administrasi.

Gejer pun mengatakan kepada dokter tersebut, solusi untuk mendapat keringanan biaya rumah sakit, dikarenakan kondisi keluarga Darmika kurang mampu.

"Saya bertanya, bu mohon maaf, karena ini orang tuanya kurang mampu, bukan kami mencari gratis, kami hanya mencari solusi apakah ada keringanan biaya rumah sakit," ucapnya.

Tapi dokter tersebut malah marah dan memberikan jawaban tak ramah, dan mengatakan "Kalau minta solusi administrasi bukan di sini tempatnya. Saya bilang, saya tidak tahu bu, saya hanya bertanya. Kemudian kita disuruh ke bagian administrasi pendaftaran pertama dan diberikan solusi mengurus BPJS dengan waktu 2 x 24 jam," ujarnya.

Demi Meisa, Darmika rela pulang pergi Karangasem-Denpasar mengurus BPJS secara mandiri.

"Namun saat diberikan solusi tersebut, saat itu juga operasi dibatalkan. Dengan alasan kondisi Meisa belum stabil," ucapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved