Cerita Pengelola Yayasan Tunas Bangsa Digertak Buser Sampai Minta Odol kepada Kapolda Riau
Sebelumnya selama berbincang dengan Kapolda, Lili banyak membantah perihal tuduhan pada Yayasan Tunas Bangsa.
Penulis:
Budi Rahmat
Editor:
Eko Sutriyanto
"Saya tidak ada suruh anak-anak mengemis. Walapun bantuan minim, tapi anak-anak sehat semuanya," katanya.
Soal kondisi panti asuhan yang kumuh, Lili juga punya argumentasi.
Menurutnya kondisi panti asuhan tersebut tidak seperti kandang ayam seperti yang dituduhkan.
"Kalau seperti kandang ayam, anak-anak pasti penyakitan semuanya," terang Lili.
Meski dalam kondisi tidak bisa lagi bertemu dengan anak-anak asuhnya, Lili tampaknya masih begitu perhatian.
Ia berharap anak-anak yang kini diamankan di Dinas Sosial dipelihara negara.
"Saya Digertak Buser (buru sergap) pak. Saat dikatakan bahwa anak-anak dilindung negara. Saya bilang syukurlah. Jadi anak-anak panti asuhan semuanya akan dilindungi negara," ujar Lili.
Mendengar itu, Kapolda sempat tersenyum.
Lili kembali mengulangi kalimatnya," ya saya Digertak Buser pak," ujar Lili.
"Yang mana orangnya. Yang mana Busernya," ujar Kapolda.
Lili kemudian menoleh dan matanya melirik ke arah kerumunan wartawan dan beberapa penyidik dari PPA.
"Yang mana ya, ada tu matanya yang..kayaknya gak ada di sini," jawabnya.
Lili kembali melanjutnya permintannya anak-anak tidak boleh diadopsi.
"Saya harap anak-anak jangan diberikan pada orang lain. Biarkan negara yang membiayai. Jangan berikan ke pejabat," paparnya.
Usai bertemu dengan Lili, Kapolda mengatakan segala bantahan yang disampaikan tersangka sah-sah saja.
"Nanti penyidik PPA Polresta yang akan mengungkap kebenarannya," terang Kapolda.