Saudara Satpam Tersangka Pembunuh Rafika Mengaku Diminta Polisi Bujuk Saleh Mengaku
Keluarga Saleh, terduga pelaku pembunuh Rafika menyatakan tidak yakin jika Saleh melakukan pembunuhan.
Pihak keluarga saat ini masih mendiskusikan penyiksaan yang dialami Saleh.
Motif
Siapa yang bisa menyangka, motif Saleh membunuh Rafika hanya karena ingin mencuri handphone tablet atau phablet.
Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Dicky Sondani, usai rekonstruksi menjelaskan jika pelaku mengikuti korban ketika pulang ke rumah.
"Jadi sekira pukul 23.00 wita, korban pulang. Ternyata pelaku mengikuti korban sampai masuk ke dalam rumah," ujarnya.
Begitu di dalam rumah, korban tidak menutup pintu sehingga pelaku dengan mudah masuk.
"Korban ini mau ganti baju, tapi tiba-tiba pergoki si Saleh mau ambil handphone yang disimpan di meja. Setelah itu, pelaku hantamkan kepala korban di tembok. Baru dia ambil pisau dapur untuk tusuk lehernya dan gorok," kata Dicky.
"Mungkin pelaku tak mau ketahuan jika mau mencuri. Makanya dibunuh," kata Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Sulsel, Kombes Edwin Zadma, terpisah.
Setelah Rafika tewas, Saleh sempat merenung di kamar korban sambil merokok.
Dia seperti menyesali perbuatannya.
Dia lalu mencuci pisau yang digunakan membunuh, lalu menyimpannya di atas jendela belakang kamar korban beserta obeng yang akan ia ambil.
Namun karena ada darah, akhirnya obeng dibuang bersama pisau
Selanjutnya, Saleh menutup jasad Rafika menggunakan sarung, kemudian keluar melalui pintu depan.
Saleh sempat mematikan aliras listrik melalui saklar di samping rumah, lalu kembali ke pos satpam.
Merek HP
Saleh rupanya sangat tertarik untuk memiliki phablet milik Rafika.
Phablet itu merek Himax M1 Y13 yang harga pasaranya sekitar senilai Rp 1,5 juta.