Senin, 6 Oktober 2025

Terjadi Lebih dari 1.000 Kali Gempa Susulan di Karo hingga Sore Kemarin

Pos Pemantau Gunung Sinabung, Tanah Karo, Sumatera Utara mencatat ada 1.708 gempa bumi tektonik, pascagempa bumi 5,6 SR di Sibolangit, Deliserdang.

Penulis: Jefri Susetio
Editor: Dewi Agustina
TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Sejumlah anak berada di depan Sekolah Dasar Negeri 046417 yang rusak akibat gempa bumi di Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Selasa (17/1/2017). Menurut BPBD wilayah Karo menyebutkan sebanyak 77 rumah warga rusak ringan dan berat, dua sekolah rusak berat akibat gempa bumi berkekuatan 5,6 SR yang berpusat di Deliserdang Sumatera Utara yang terjadi pada Senin (16/1/2017) malam. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

Beberapa daerah lain yang juga merasakan guncangan adalah Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Kualanamu, Sidikalang, Karo, Binjai, Kabanjahe, dan Kutabuluh.

Data yang diterima BMKG kerusakan akibat gempa bumi terjadi di beberapa tempat, seperti di Medan, Bandar Baru, dan Karo.

Gempa bumi Sibolangit yang merupakan jenis tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar lokal.

Meskipun lokasi episenter terletak relatif dekat dengan Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) tetapi gempa bumi ini tidak disebabkan oleh aktivitas Sesar Besar Sumatera tersebut.

"Berdasarkan karakteristik catatan gelombang seismik dan mekanisme sumbernya, tampak bahwa gempa bumi ini murni disebabkan oleh aktivitas tektonik dan bukan akibat aktivitas vulkanik," katanya.

Meskipun demikian, jarak antara pusat gempa dan Gunung Sinabung yang relatif dekat hanya sekitar 25 km, maka aktivitas gempa bumi ini dapat berpotensi mempengaruhi aktivitas vulkanisme Gunung Sinabung yang saat ini masih aktif.

Mekanisme sumber hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi dipicu oleh aktivitas sesar dengan mekanisme pergerakan dengan arah mendatar (strike-slip fault).

Menurutnya, analisis mekanisme sumber ini memberi gambaran bahwa di pusat gempa terdapat struktur sesar yang memiliki pergerakan mendatar menganan (dextral) dengan orientasi penyesaran yang berarah baratlaut-tenggara di wilayah Gunung Sibayak.

Peta tektonik setempat menunjukkan bahwa di Sibolangit dan sekitarnya memang terdapat sebaran beberapa struktur sesar lokal.

Sayangnya, hingga saat ini struktur sesar lokal ini belum memiliki nama, sehingga menyulitkan untuk menyebut nama sesar pembangkit gempa bumi.

Tidak benar adanya pendapat bahwa di daerah Sibolangit dan sekitarnya belum pernah terjadi gempa bumi.

Meskipun catatan peristiwa gempa bumi merusak di daerah ini belum ada, tetapi BMKG mencatat selama periode 1993-2016 terjadi 14 aktivitas gempabumi dangkal dengan kekuatan kurang dari M=4,0.

"Jumlah ini termasuk dua aktivitas gempa bumi Sibolangit yang terjadi Senin malam (16/1/2017). Berdasarkan fakta seismisitas lokal ini maka gempa bumi Sibolangit yang terjadi memang dipicu oleh aktivitas sesar aktif," ujarnya.

Ia menuturkan, gempa bumi Sibolangit termasuk dalam gempa bumi Tipe II.

Bila merujuk ahli gempa bumi Jepang Kiyoo Mogi (1963), yaitu aktivitas gempa bumi dengan tipe foreshocks-mainshocks-aftershocks.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved