Plt Bupati Pati Hilang Tanpa Jejak, Ribuan PNS Terancam Tak terima Gaji
Plt Bupati Pati Budiono sampai saat ini tak bersedia melantik dan tak bisa diajak komunikasi.
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyatakan akan mengambilalih kewenangan Plt Bupati Pati untuk melantik ratusan pejabat struktural Pemkab Pati.
Plt Bupati Pati Budiono sampai saat ini tak bersedia melantik dan tak bisa diajak komunikasi. Ganjar sudah mengubungi Budiono, namun tak ada tanggapan.
"Kemarin Pati Kehilangan Bupati. Bupatinya dicari enggak ada, enggak tahu hilang di mana. Saya SMS enggak bales, saya telepon enggak diangkat, saya enggak tahu," kata Ganjar, Jumat (6/1/2017).
Saat ini, ratusan pegawai Aparatur Sipil Negara Pemkab Pati yang belum dilantik, mengirimkan SMS ke Ganjar, karena takut tidak bisa gajian.
Sementara masyarakat memprotes karena layanan publik di Pemkab Pati tak bisa berjalan normal.
"Enggak boleh. Tidk suka, tidak setuju boleh, tapi meninggalkan tugas layanan masyarakat haram hukumnya. Tidak tanggung jawab pada pegawai yang tidak bayaran haram hukumnya, zalim ini," tegas Ganjar.
Ia memerintahkan jajarannya di Pemprov Jateng untuk berkoordinasi dengan jajaran Pemkab Pati, guna mengagendakan pelantikan ratusan pejabat Pemkab Pati secepatnya.
"Maka saya bilang, hitung segera, nanti malam biar saya lantik segera biar besok bisa gajian. Jadi di Pati nanti malam saya sendiri yang melantik," ia menambahkan.
Ia menyayangkan sikap Plt Bupati Pati Budiono yang masih tak bersedia melantik pejabat struktural bawahannya.
Menurut Ganjar, tak masalah tidak setuju dengan kebijakan bupati sebelumnya, namun jangan sampai mengabaikan kepentingan orang banyak.
"Kok kabupaten hilang bupatinya, terus gimana? Maksud saya, ayolah teman-teman tunjukkan kenegarawanmu, ini bukan urusan pribadi maupun golongan sesuai sumpahnya," pesan dia.
"Ora seneng entuk, ora setuju rapopo, tapi urusi dulu urusan rakyat, yang nanti urusannya di belakang, harusnya begitu, jangan bikin kacau daerah, lah," sambung politikus PDI Perjuangan ini.