Minggu, 5 Oktober 2025

Sebagian Kota Bima Terendam, Tanggap Darurat Berlangsung 14 Hari

Hujan lebat mengguyur Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, menyebabkan debit sungai Paruga naik dan sebagian menggenangi permukiman.

Penulis: Y Gustaman
Capture Youtube
Pasca-banjir bandang yang melanda wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat, hingga kini warga masih terus berada di pengungsian. Warga korban banjir khawatir, akan adanya banjir bandang susulan. 

TRIBUNNEWS.COM, BIMA - Hujan lebat mengguyur Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, menyebabkan debit sungai Paruga naik dan sebagian menggenangi permukiman.

Daerah yang terlanda banjir kembali di Kota Bima pada Jumat (23/12/2016) adalah di Jatiwangi, Rabasalo, Paruga, Tanjung dan Dara.

Jembatan Padolo miring di ujung sehingga jalan ditutup. Daerah di Pena To’i terendam banjir dan masyarakat melakukan evakuasi kembali.

Di lweirato juga terendam banjir. Banjir yang berlangsung saat ini tidak sebesar pada Rabu (21/12/2016), namun demikian sebagian masyarakat kembali mengungsi.

Masyarakat yang telah kembali ke rumahnya sibuk membersihkan sisa banjir, sebagian kembali mengungsi kembali karena khawatir banjir akan tinggi lagi.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat data Informasi dan Humas BNPB, mengatakan masyarakat mengungsi ke sejumlah tempat, seperti Masjid Baitul Hamid, Masjid Agung Kota Bima.

PLN telah memberitahukan pasokan listrik ke Kota Bima sementara dipadamkan pada pukul 12.00 WIta, karena banjir sudah mulai masuk ke Gardu Induk Bima.

Wali Kota Bima sudah memimpin rapat koordinasi pembentukan Pos Komando Tanggap Darurat Banjir Kota Bima dan penetapan status keadaan darurat selama 2 pekan dari 22 Desember 2016 hingga 4 Januari 2017.

Petugas BPBD Kota Bima masih mendata enam kecamatan terdampak banjir yaitu Kecamatan Empunda, Rasanae Timur, Asa Kota, Raba, Rasanae Barat, dan Rasanae.

Wilayah di Kecamatan Empunda daerah yang terdampak meliputi Kelurahan Sadia, Pena To’i, Lewi Rato, Santi, Panggi dan Mande. Di Kelurahan Pena To’i Kecamatan Empunda terdapat 1.126 KK terdampak.

Dilaporkan terdapat 593 rumah rusak berat, 2.400 rumah rusak sedang, 16.226 rumah rusak ringan.

Belum ada laporan korban jiwa meninggal. Kemarin telah ditemukan anak yang dilaporkan hilang sebelumnya dalam kondisi selamat.

Di Kecamatan Rasanae Timur terdapat 4 kelurahan terdampak yaitu Kelurahan Kodo, Kumbe, Lampe, dan Dodu.

Sementara Kelurahan Dodu terdapat 29 KK terdampak, 17 rumah rusak berat, 12 rumah rusak ringan, masjid 1, SD 1, dan 294 hektar sawah rusak, dan 2 jembatan rusak berat.

Di Kecamatan Asa Kota meliputi Kelurahan Jatiwangi dan Melayu. Di Kecamatan Raba meliputi Kelurahan Rabangodu Selatan dan Kondo. Di Kecamatan Rasanae Barat meliputi Kelurahan Tanjung dan Dara.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved