Sabtu, 4 Oktober 2025

Di Banyuwangi, Perempuan Tukang Sayur Jadi Pemburu Ibu Hamil

Ibu-ibu tukang sayur di Kecamatan Sempu, Banyuwangi, tak sekedar menjajakan sayur tapi juga sebagai pemburu ibu hamil berisiko tinggi.

Editor: Y Gustaman
Surya/Haorrahman
Aksi pemburu Bumil Resti (ibu hamil berisiko tinggi) di Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Jumat (23/12/2016). SURYA/HAORRAHMAN 

"Mereka juga dijadwalkan konsultasi rutin dengan dokter spesialis, dan bila perlu dirujuk melahirkan di rumah sakit," terang Hadi.

Salah satu mlijo, Siti Dalilah, mengaku beruntung terpilih sebagai agen pemburu Bumil Resti. Dia merasa hari-harinya lebih bermanfaat karena bisa membantu orang lain, meski awalnya sempat ragu.

"Saya jadi tambah pengetahuan tentang kriteria kehamilan berisiko. Selain bisa kasih tahu orang lain, juga bisa buat jaga-jaga diri sendiri,” ujar Dalilah yang biasa menjajakan sayurannya di Desa Jambewangi.

“Kadang gampang kadang susah, tergantung mood ibu hamilnya. Kadang ada yang marah pas kita mencoba mendekatinya, akhirnya malah enggak jadi belanja. Ini biasanya kalau ibu itu usianya sudah banyak, mungkin malu kali ya? Jadi kita harus tahu kondisi orangnya juga, baru kita coba dekati,” imbuh dia.

Begitu halnya dengan Bu Ira, penjaja sayur di Dusun Sumberwadung, Sempu. Sejak menjadi pemburu, dia berhasil menemukan dua ibu hamil berisiko tinggi karena jarak usia kehamilan pertama dan kedua terlalu jauh dan satunya terlalu dekat.

"Alhamdulilah, selama kehamilan dan persalinan mereka lancar," kata Ira.

Sejak diluncurkan awal 2016 lalu para pemburu Bumil Resti ini berhasil mendapatkan 7 kasus Bumil Resti.

"Dengan pendampingan intensif, ketujuh Bumil Resti ini berhasil melewati kehamilannya dengan selamat," ujar Hadi.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved