Kisah Dr Dea yang Ditodong Pasiennya
Belakangan diketahui pasien dirawat dr Ramadae Lengriana, membawa senjata jenis airsoft gun, pisau dan alat sentrum listrik.
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Dokter ini sadar pasien yang dirawatnya mempunyai niat akan mencelakakannya.
Namun si dokter tetap merawat atas nama kemanusiaan.
Belakangan diketahui pasien dirawat dr Ramadae Lengriana, membawa senjata jenis airsoft gun, pisau dan alat sentrum listrik.
Dea begitu dia disapa berpraktik sebagai dokter umum di klinik berobat Riau Madani di Jalan Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Riau.
Ia menceritakan peristiwa itu kepada Tribun Pekanbaru, Selasa (20/12/2016).
Berawal dari kedatangan seorang lelaki yang menjinjing plastik dan menyandang tas ke klinik Senin (19/12/2016) pukul 09.00 WIB.
Lelaki bertubuh besar dan tegap itu mengeluh sesak nafas dan berharap mendapat pertolongan.
Bidan Yesi Ariana yang pertama kali membuka klinik dan mempersilakan lelaki itu masuk ke dalam klinik.
Yesi lantas menghubungi dokter Dea, bahwa ada pasien yang datang.
Tak lama dokter Dea sampai di klinik. Kemudian datang lagi pasien seorang ibu dengan anaknya.
Dokter Dea lebih dulu menangani si pria karena lebih dulu datang.
Namun, pasien pria tadi meminta si ibu dan anaknya yang lebih dulu diperiksa.
Bidan Yesi dan dokter Dea sama sekali tidak menaruh curiga.
Kemudian si lelaki berniat untuk membuang air kecil dan menggunakan toilet klinik.
Lelaki itu kemudian beranjak dan meninggalkan bungkusan plastik.
Sedangkan tas masih ia sandang. Setelah selesai ke toilet giliran si pasien pria menjalani pemeriksaan.
Pria tersebut tak menjawab panggilan. Bidan Yesi kemudian mendekati toilet dan kembali memanggil pria tadi tapi tetap tak menyahut.