Sabtu, 4 Oktober 2025

Tauke Ikan Tewas Ditembak di Hadapan Anak Balitanya

Penembakan tauke ikan itu berlangsung di depan anak korban yang baru berumur empat tahun.

Editor: Dewi Agustina
Serambi Indonesia
Petuga smedis bersama anggota Polres Aceh Timur memasukkan jenazah korban penembakan ke mobil ambulans di Desa Meunasah Keutapang, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, Selasa (6/12/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, IDI - Penembak yang belum teridentifikasi beraksi di Aceh Timur, Selasa (6/12/2016) pukul 10.00 WIB.

Korbannya bernama Muchlisin (31), warga Gampong Kuala Idi, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur.

Tragisnya, penembakan tauke ikan itu berlangsung di depan anak korban yang baru berumur empat tahun.

Adalah Bukhari, warga Gampong Meunasah Keutapang, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur yang pertama menemukan jasad korban dalam keadaan tergeletak bersimbah darah.

Lokasi mayat korban ditemukan berjarak 200 meter dari rumah Bukhari. Tepatnya di Jalan Bukit Jato, Gampong Meunasah Keutapang, Kecamatan Darul Aman.

Menurut Sekretaris Desa Meunasah Keutapang, Kecamatan Darul Aman, Sakya (47), kepada Serambi (Tribunnews.com Network), di samping jasad korban terdapat sepeda motornya dan anak laki-lakinya berumur empat tahun yang sedang menangis.

Bukhari, kata Sakya, sempat mendengar suara letusan. Lalu ia ke luar rumah hendak menuju rumah almarhum ibunya.

Saat itu, Bukhari melihat sepeda motor Vixion warna merah dikendarai dua orang melaju kencang dari arah lokasi kejadian menuju kawasan Gampong Seunebok Simpang.

Setiba di lokasi kejadian, kata Sakya, Bukhari melihat korban tergeletak bersimbah darah di samping sepeda motor Honda Scoopy BL 3957 DAG. Sepeda motor itu dalam kondisi berdiri.

Kemudian, Bukhari memanggil warga gampong yang berada 500 meter dari lokasi kejadian.

Warga berdatangan melepaskan bocah yang bernama Azam tersebut dari pelukan ayahnya. Sedangkan pihak kepolisian tiba setengah jam kemudian di lokasi.

"Sebelum korban tergeletak bersimbah darah, diduga sempat ada komunikasi antara korban dengan pelaku," ujar Sakya.

Sedangkan anak korban setelah diamankan hanya mengatakan, “Ayah saya ditembak.”

Menurut Sakya, cuma kata-kata itu yang diucapkan anak korban menggunakan bahasa Indonesia.

Sementara itu, Kapolsek Darul Aman, Iptu Masri yang dikonfirmasi mengatakan, begitu mendapat laporan dari warga, ia langsung melaporkan kepada Kapolres Aceh Timur untuk meminta bantuan tim identifikasi dan turun ke lokasi kejadian.

"Setelah tim identifikasi polres mengambil sampel, jasad korban pun dibawa ke RSUD dr Zubir Mahmud untuk divisum," jelasnya.

Kapolres Aceh Timur, AKBP Rudi Purwiyanto kepada Serambi menyebutkan, penembakan itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, saat korban bersama anak laki-lakinya masuk ke Gampong Meunasah Keutapang, Kecamatan Darul Aman.

"Di sekitar perkebunan sawit terjadilah penembakan. Setelah penembakan ada warga yang melihat dua orang menggunakan kendaraan melintas kencang. Sedangkan korban meninggal di lokasi dengan kondisi kepala berlubang," jelas AKBP Rudi.

Kriminal Murni
Kapolres mengatakan, kasus ini tak berkaitan dengan politik.

"Kasus ini kriminal murni," ungkap Kapolres Aceh Timur didampingi Wakapolres Kompol Carlie di RSUD dr Zubir Mahmud.

Kapolres menambahkan, pihaknya masih mengejar pelaku untuk mengungkap motif dibalik penembakan tersebut.

Pantauan Serambi di RSUD dr Zubir Mahmud, setelah pihak kepolisian melakukan identifikasi jenazah, kemudian Kapolres Aceh Timur menyerahkan mayat korban kepada pihak keluarga, sekitar pukul 17.00 WIB.

Jenazah kemudian dibawa ke rumahnya menggunakan ambulans.

Pakcik korban, Bang Doi mengatakan jenazah korban dikebumikan di TPU Gampong Matang Rayeuk Peudawa Puntong, Idi Timur.

Untuk memudahkan proses pengungkapan pihak keluarga diminta kooperatif.

"Kalau pihak keluarga terbuka baru bisa diketahui arahnya ke mana. Namun, kita tetap terus mengejar pelaku untuk mengungkap motifnya," ujar Kapolres.

Pakcik korban Bang Doi mengatakan, korban Muchlisin (31) tidak ada terlibat politik.

"Sepengetahuan saya ia tak terlibat politik praktis. Kegiatannya sehari-hari hanyalah tauke boat dan tauke ikan di Kuala Idi. Sepengetahuan saya korban cuma ada masalah jual beli boat, apakah masalah itu atau bukan kita tidak tahu," jelas Bang Doi.

Tak Terkait Pilkada
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Goenawan yang ditanyai Serambi terkait insiden penembakan di Aceh Timur itu mengatakan, insiden tersebut murni persoalan pribadi korban. Sama sekali tak ada kaitannya dengan tahapan pelaksanaan Pilkada 2017.

"Kasus ini tak ada muatan politisnya dan tidak ada kaitan dengan pilkada. Ini murni masalah pribadi korban, tapi kita akan kembangkan kasus ini nanti," kata Goenawan.

Ditanya dari mana polisi mengetahui bahwa itu persoalan pribadi korban, Goenawan menyatakan, itu berdasarkan identifikasi awal pihaknya di lapangan.

"Motifnya ini karena ada transaksi jual beli antara korban dengan seseorang. Sementara, dugaan kita ya karena ada jual beli barang. Korban ini profesinya di laut. Dari situ nanti akan kita kembangkan, termasuk mencari tahu ke sahabat dan keluarganya, kalau sekarang belum bisa," ujar Goenawan.

Ia tak menampik bahwa saat ini masih ada sejumlah masyarakat yang memegang senjata untuk tujuan yang tidak sesuai, namun ia meyakini, senjata--seperti yang digunakan pelaku--itu rata-rata senjata rakitan, bukan senjata standar.

"Kita duga senjata yang digunakan pelaku dalam kasus penembakan tadi (kemarin) itu senjata rakitan. Tapi nanti akan kita cek lagi, termasuk memeriksa ke Labfor Polri, ada proyektil yang bersarang di kepala korban itu akan diambil dan dijadikan barang bukti," kata Kombes Goenawan. (c49/dan)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved