Warga Blitar Ini Kerja di Surabaya, Mau Pulang Bawa Oleh-oleh Dihadang Polisi dan Ditahanan
Choirul Anam (25) warga asal Kelurahan Buton, Kecamatan Gandusari, Blitar dibekuk Unit Reskrim Polsek Wonocolo Surabaya lantaran kedapatan memiliki ri
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Choirul Anam (25) warga asal Kelurahan Buton, Kecamatan Gandusari, Blitar dibekuk Unit Reskrim Polsek Wonocolo Surabaya lantaran kedapatan memiliki ribuan pil dobel L.
Petugas menyergap Choirul Anam di Perumahan Siwalankerto Permai, usai kulakan sebanyak 2.000 pil dobel L ke seorang temannya yang kini dalam pengejaran polisi.
Penangkapan Chinoirul Anam bermula dari formasi masyarakat soal adanya peredaran pil dobel L.
Setelah dilakukan penyelidikan, Unit Reskrim Polsek Wonocolo akhirnya membekuk tersangka di wilayah Siwalankerto Permai Surabaya.
Begitu ditangkap, polisi menggeledah dan menemukan dua kantong plastik berisi pil dobel L.
Barang tersebut dibeli tersangka dengan harga Rp 700 ribu dengan sistem ranjau di kawasan Stadion Delta Sidoarjo.
“Awalnya ada 2.000 butir, tapi tersangka sudah memakai sendiri sebanyak 34 butir dan diberikan kepada temannya sejumlah 3 butir. Setelah kami hitung, jumlahnya tinggal 1.963 butir,” sebut AKP Arif Suharto, Kanit Reskrim Polsek Wonocolo Surabaya, Minggu (27/11/2016).
Setelah diperiksa, narkoba jenis pil dobel L sebanyak 1.963 butir ini akan diedarkan kepada rekan-rekannya di Blitar.
Namun, sebelum barang haram tersebut dibawa pulang dan diedarkan di Blitar, terangka keburu ditangkap.
Di hadapan tim penyidik Polsek Wonocolo, Choirul Anam mengaku sudah menjalankan bisnis narkoba selama 1,5 tahun.
Selain jadi pengedar, ia juga kerap memakai pil dobel L ini bersama teman-temannya.
“Saya pakai bersama teman-teman kerja, ya supaya tenaga tambah sebagai dopping,” aku Choirul Anam yang bekerja sebagai tukang bangunan.
Dia mengaku, satu butir pil dobel L dijual Rp 1.000 per butirnya. Untuk dua bungkus (masing-masing isi 1.000 butir), biasanya bisa memperoleh keuntungan Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu.