Pasangan Suami Istri Tewas di Bukit Mangkol, Ada Pesan Misterius di Bantal Merah
Aslika (29), istri Iswandi, ditemukan sekitar hampir satu kilometer dari lokasi penemuan jenazah suaminya, Selasa (22/11/2016).
"Ada surat yang ditinggalkannya, kayaknya ditulis istrinya, dibawa sama polisi suratnya, isinya hampir sama dengan tulisan yang ada di bantal, hanya lebih panjang," kisah Aris.
Ketua RT setempat, Muhammad dan paman korban, Tono ikut menceritakan keseharian korban saat bertemu di masjid yang berjarak sekitar 50 meter dari kontrakan.
Sepengetahuannya, korban rajin ke masjid untuk beribadah. Namun sebulan terakhir sudah jarang terlihat lagi.
"Terakhir sebulan lalu ke masjid, katanya sekitar dua minggu lalu sempat bertengkar, istrinya pulang ke rumah orangtuanya, tetapi kembali lagi akhirnya," kata Muhammad.
Dia mengakui sudah lama tidak bertemu dengan korban.
"Jadi tidak tahu apapun, hanya tadi subuh ada polisi memeriksa rumahnya, mengambil beberapa barang seperti kartu memori dan barang lainnya," jelasnya.
Paman korban pun mengakui, Andi merupakan sosok yang rajin saat pernah ikut membantu berjualan dengannya.
"Sekitar dua minggu ikut saya, setelah itu tidak ada lagi, pernah juga jualan sayur di depan rumahnya, orangnya supel dan rajin," kata Tono.
Dicari Hingga Subuh
Adalah Zainuri yang menemukan Aslika, istri Iswandi (28) alias Andi, warga Gandaria I, Pangkalpinang yang ditemukan tewas di Bukit Mangkol, Desa Terak, Kecamatan Simpangkatis, Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (22/11/2016).
Bibi Aslika itu datang bersama 40 warga Pintu Air untuk membantu pencarian. Mereka ikut mencari Aslika di Bukit Mangkol pascapenemuan jenazah Andi, Senin (21/11/2016) pagi kemarin.
"Kami mencari sampai Subuh. Karena lelah kami pulang dulu, kemudian pagi mencari lagi meminta bantuan Basarnas dan Polres Bateng dan Pangkalpinang," kata Zainuri saat ditemui di RSUD Depati Hamzah, Pangkalpinang, Selasa (22/11/2016).
Zainuri mengaku punya firasat kuat akan keberadaan Aslika. Karenanya dia memilih mencari di bagian hutan yang ada batang durian dan karet di sekitar lokasi kejadian.
"Setelah dari lokasi penemuan suaminya, saya ingat keluarga pernah bilang bahwa ada kebun di sana, jadi saya ke situ, saat ketemu saya langsung teriak memanggil tim untuk membantu," ujarnya.
Aslika ditemukan masih mengenakan pakaian lengkap dan sandal. Ada juga tas dan barang-barang lainnya.
Ratusan warga menyaksikan proses evakuasi Aslika. Mereka semakin tertarik karena tim pencari rela menginap untuk menemukan warga Pintu Air tersebut.