Cerita Masyarakat Hutan Keramat Oeoue di NTT yang Jaga Kelestarian Alam
Cara masyarakat Dusun Oeoue, Nusa Tengara Timur (NTT) dalam melestarian hutan patut diacungi jempol.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Cara masyarakat Dusun Oeoue, Nusa Tengara Timur (NTT) dalam melestarian hutan patut diacungi jempol.
Contohnya, demi menjaga kelestarian hutan, siapapun yang ketahuan menebang pohon, maka mereka akan dikenakan sanksi membayar satu ekor sapi. Tapi, bukan tanpa alasan aturan ditegakkan oleh masyarakat adat di sana.
Zulkifli, salah satu tokoh masyarakat mengatakan, hutan dianggap mereka wilayah yang sakral lantaran hutan Oeoue merupakan tempat 400 kepala keluarga mengantungkan hidup dengan tujuh mata air.
"Kami tinggal di bukit. Air ini hanya ada di lembah, jaraknya berkilo-kilo meter. Dari, seluruh wilayah, sumber mata air ini yang tidak pernah kering meski kemarau panjang," katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (4/10/2016).
Oleh karenanya diberlakukanlah peraturan tegas berupa hukum adat.
"Nah kami semua di Oeoue ini kan umat muslim di NTT. Yang pastinya menjadikan air sebagai sesuatu yang penting. Jadi kalau ada yang merusak maka akan didenda dengan satu ekor sapi," katanya.
Sementara itu, Haris seorang warga menjelaskan, berabad-abad lamanya masyarakat Oeoue tidak teraliri air. Menurutnya kondisi ini tidak adil, sebab kondisi di daerah lain di NTT.
Meski begitu, khusus air masyarakat sudah diberikan kemudahan.
"Kami dibantu oleh donatur dari Jakarta, lewat Yayasan Darul Rizki, Ibu Ermi Yuspa. Caranya, sumber mata air dibangunkan bak penampungan, lalu airnya dialirkan dengan mesin ke rumah-rumah. Ini suatu kebahagian buat kami. Karena sejak zaman nenek moyang kami mesti turun bukit menuju lembah untuk ambil air," katanya.