Siswi MI di Gresik Ini Raih Juara Internasional Lomba Melukis di India
Qotrunnada Faradisa Saila meraih juara internasional dalam ajang melukis kategori 'Picasso art contest 2015, di India
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Qotrunnada Faradisa Saila, siswa di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda, Samirplapan, Kecamatan Duduksampean, Gresik meraih juara internasional dalam ajang melukis kategori 'Picasso art contest 2015, di India, usia 8 sampai 11 tahun'.
Untuk mengikuti kompetisi melukis tersebut, tidak perlu datang ke India, tapi cukup mengirimkan karya lukisannya.
Kemudian dinilai oleh dewan juri. Karya yang dikirim yaitu melukis bagian laut.
"Ada peti harta karun dikelilingi ikan hiu. Yang dinilai oleh dewan juri adalah imajinasinya anak-anak. Nilainya hampir 80 persen," kata Arik S Wartono, Pengasuh Sanggar Seni Lukis 'Daun', Jumat (30/9/2016).
Menurut Arik, proses pengenalan melukis pada anak tidak perlu dipaksakan tapi, perlu ditanamkan sikap senang terhadap melukis.
"Biarkan saja anak-anak itu melukis. Melukis dulu, teknis melukis itu belakangan," imbuhnya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Dari anak yang hobi mencoret-coret dinding tidak harus dimarahi tapi bagi orang tua bisa mengarahkan ke buku gambar atau kertas.
"Karya anak yang terbaik adalah yang dikerjakan saat dia sukarela, senang hati, atas kemauan dia sendiri. Seperti yang dilakukan Qotrunnada Faradisa Saila. Dia sangat kuat imajinasinya," katanya .
Dari hobi dan keterampilan melukis yang kuasai sejak kecil bisa membuat anak memiliki keterampilan melukis tingkat internasional.
"Dari keterampilan dasar itu, jika kemudian ditambahkan dengan penguasaan teknik melukis yang baik dan benar sesuai yang diajarkan guru, maka hasilnya adalah karya-karya anak terbaik level internasional."
"Seperti dalam ajang 'Picasso art contest 2015, di India, untuk usia 8 sampai 11 tahun'. Anak Gresik ada yang jadi juara," imbuhnya.
Sementara, Qotrunnada Faradisa Saila, yang akrab disapa Saila ini mengaku tidak menyangka bahwa karyanya akan mendapatkan penilaian terbaik dari dewan juri.
"Tidak menyangka menang. Senang dan bangga dari juara ini," kata anak kelahiran 24 Desember 2005, sekaligus anak kedua dari pasangan Mohammad Zaini dan Suliyah, warga Desa Samirplapan, Kecamatan Duduksampean kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Sedangkan Zaini, mengatakan, selama di rumah Saila memang hobi menggambar. Apalgi sejak kecil memang suka coret-coret tembok. Hingga dinding tembok dipasang keramik agar mudah dibersihkan.
"Dinding ruang tamu ini sampai dipasang keramik. Memang hobinya melukis dan coret-coret. Kami orang tua hanya memfasilitasi dan mengarahkan," kata Zaini kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).