Rabu, 1 Oktober 2025

Petaka Dari Istri Muda: Ledakkan Mobil Suami, Tewaskan Anak Tiri

Saat dicecar pertanyaan, SZ yang ketika itu mengenakan jilbab dan masker penutup wajah lebih banyak diam.

Editor: Wahid Nurdin
SERAMBI INDONESIA

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - SZ (35), tersangka utama peledakan mobil dinas Anggota DPRK Bener Meriah pada Sabtu (17/9/2016) sore, mengaku telah mengeluarkan uang Rp 3 juta untuk membiayai aksi yang menyebabkan dua penumpang mobil dinas itu meninggal dan empat lainnya terluka.

SZ memberikan uang kepada AF, tersangka pelempar granat yang tak lain adalah adik kandungnya, agar bisa membalaskan dendam SZ kepada anak tirinya, Aulia Tahar.

Pengakuan itu, disampaikan oleh SZ saat diwawancarai wartawan Serambi (Tribunnews.com network) di ruang kerja Kasat Rekrim, Polres Bener Meriah, Rabu (21/9/2016).

Saat dicecar pertanyaan, SZ yang ketika itu mengenakan jilbab dan masker penutup wajah lebih banyak diam.

Bahkan ketika ditanya dari mana asal granat yang digunakan adiknya untuk mencederai keluarga Anggota DPRK Bener Meriah yang tak lain adalah anak dan istri pertama suaminya, Mansyur Ismail, SZ hanya menangis terisak.

Berikut cuplikan wawancara dengan tersangka SZ:

Dari mana granat itu berasal?
Dibeli oleh adik saya.
Beli di mana dia?
Saya tidak tahu dari mana dibeli, karena adik saya yang membelinya.
Harganya Anda tahu berapa?
3 Juta rupiah.
Anda membayar dia untuk melakukan aksi itu?
Tidak.
Kenapa dia mau?
Awalnya saya ‘curhat’ pada adik saya (AF -red). Saya bilang, ‘Dik, saya sedih dan sakit kali hati.’ Adik saya sempat bertanya, ‘Kenapa, Kak?’ Lantas saya jawab, ‘Saya sudah banyak diam dan mengalah, tetapi sering diteror oleh anak suami saya dan sering dipukuli oleh anak suami saya itu.’
Padahal, saya memilih suami ini, saya tinggalkan keluarga. Meski keluarga tidak setuju, tapi saya tetap menikah dengan suami saya ini. (Mansyur Ismail -red)
Siapa yang menyusun rencana penggranatan ini?
Adik saya.
Anda ikut terlibat?
Tidak. Adik saya hanya meminta uang kepada saya sebesar 3 juta yang akan dia gunakan untuk membeli granat.
Dari mana Anda peroleh uangnya?
Uang saya sendiri, dari penghasilan saya.
Apa profesi Anda?
Saya PNS.
Mengapa Anda begitu marah pada orang-orang yang ada di mobil itu?
Karena saya kesal sering diintimidasi.
Siapa sasaran utama Anda sebetulnya?
Aulia saja.
Anda tahu nggak kalau di dalam mobil itu ada anak kecil dan perempuan?
Saya tidak tahu.
Setelah adik Anda melakukan penggranatan itu, apakah dia beri tahu kepada Anda?
Ada, melalui telepon. Katanya, ‘Sudah saya lakukan, Kak, dengar saja kabarnya.’
Setelah itu Anda masih berkomunikasi dengan dia?
Tidak pernah lagi setelah itu.
Setelah Anda dengar kejadian itu, bagaimana perasaan Anda?
Saya sangat menyesal. Saya nggak menyangka kalau akan terjadi begini. Dan saya ikhlas menjalani hukuman ini.
Selama ini, bagaimana hubungan Anda dengan Mansyur Ismail?
Hubungan dengan suami saya, Mansyur Ismail, baik-baik saja. Tidak pernah ribut. Komunikasi juga bagus. Bahkan dia sering mengunjungi saya ke rumah.
Kapan Anda menikah dengannya?
Kami menikah bulan 10 tahun 2015.
Anak Anda berapa?
Empat orang. Yang paling besar kelas 1 SMA. Sekarang ia tinggal dengan neneknya selama saya diproses. Sebelumnya ia memang tinggal bersama saya. 

Terungkapnya Peran Sang Istri Muda

Polisi menemukan fakta baru di balik insiden ledakan granat dalam mobil dinas BL 136 Y milik anggota DPRK Bener Meriah, Mansyur Ismail yang menewaskan dua anaknya.

Ledakan maut yang terjadi ketika mobil melaju di Jalan Nasional Bireuen-Takengon, kawasan Dusun Menderek, Kampung Alur Punti, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Sabtu (17/9/2016) sore itu melibatkan istri muda Mansyur Ismail berinisial SZ (35).

Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Goenawan dalam konferensi pers di Mapolda Aceh, Senin (19/9/2016) sore mengatakan, SZ adalah otak insiden mematikan itu.

Fakta baru itu terungkap setelah pihak Polres Bener Meriah membekuk SZ di sebuah rumah di Desa Sukadamai, Kecamatan Timang Gajah, Bener Meriah, Minggu (18/9) sekira pukul 21.40 WIB.

Menurut Kabid Humas Polda Aceh, SZ adalah dalang dari insiden itu dengan cara memberi perintah kepada adik kandungnya, AF (26) untuk membuntuti mobil BL 136 Y dan mengeksekusinya.

“AF adalah tersangka eksekutor berdasarkan arahan kakaknya yang tak lain adalah istri muda MI (Mansyur Ismail),” kata Goenawan.

Dikatakan Goenawan, kasus tersebut bermotifkan keluarga. Mansyur Ismail pemilik mobil dinas BL 136 Y yang juga anggota DPRK Bener Meriah itu diketahui memiliki dua istri.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved