Selasa, 7 Oktober 2025

Dokter RS Bhayangkara Kesulitan Mengangkat Proyektil di Tubuh Panitera PN Jeneponto

Dokter Rumah Sakit Bhayangkara Makassar gagal mengangkat proyektil yang bersarang di panggul kanan Andi Burhan (43).

Editor: Dewi Agustina
Tribun Timur/Alfian
Dokter Rumah Sakit Bhayangkara Makassar gagal mengangkat proyektil yang bersarang di panggul kanan Andi Burhan (43), korban penembakan Kasat Narkoba Jeneponto, Sabtu (27/8/2016). 

"Saya langsung bilang, kalau bukan karena Pak Kasat sudah saya pukul cuma saya hargai Pak Kasat saat itu yang minum sama-sama," kata warga Jl Pahlawan Jeneponto itu.

Selanjutnya korban meninggalkan cafe dan menuju warkop di depan Cafe Reski yang jaraknya sekitar 50 meter.

Korban yang sedang duduk bersama rekannya adik dari ketua DPRD Jeneponto mendengarkan teriakan Lallo yang menggunakan pengeras suara.

"Mana orang pengadilan disini saya mau berkelahi, terus saya kembali ke cafe dan datangi Lallo terus saya pukul," lanjut Andi Burhan.

Kejadian itu terjadi di luar room 1 tempat Kasat Narkoba berada. Perkelahian ini sempat dilerai oleh anggota Satnarkoba Jeneponto, Adnan.

"Saya kenal itu Adnan jadi dia lerai. Terus tidak lama kemudian keluar Pak Kast bilang bubar, tapi saya lihat dia cabut pistolnya, terus saya berbalik langsung ada letusan, jaraknya itu Pak Kasat lima meter dari saya," kata dia.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved