Jumat, 3 Oktober 2025

Pohon Asam Keramat di Jalan Gajahmada, Penampakan Wanita Cantik hingga Sulit Digergaji

Warga yang tinggal di sekitar pohon itu kerap dijahili makhluk halus yang diduga penunggu pohon itu.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Bali
Pohon Asam di Jalan Gajahmada, Banjar Peguyangan, Kelurahan Astina, Buleleng. 

TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Di Banjar Peguyangan, tepatnya di pinggir Jalan Gajahmada, Singaraja, Buleleng depan Pura Kawitan Arya Wang Bang Pinatih, tumbuh sebuah pohon asam.

Pohon setinggi tujuh meter ini sekilas mirip pohon pada umumnya yang tumbuh di pinggir jalan raya.

Namun, pohon ini dianggap keramat oleh warga di sekitarnya sejak beberapa bulan terakhir.

Diperkirakan, pohon ini telah berusia ratusan tahun.

Kelian Banjar Peguyangan, Ngurah Mahendra Pinatih mengatakan, dahulu di jalan raya sekitar pohon itu seringkali terjadi kecelakaan lalu lintas.

Bahkan pengguna jalan yang menjadi korban kecelakaan seringkali tewas di lokasi kejadian.

Tidak hanya itu saja, warga yang tinggal di sekitar pohon itu kerap dijahili makhluk halus yang diduga penunggu pohon itu.

Semisal ketika malam hari, warga khususnya yang lelaki ketika berada di sekitar pohon itu kerap menjumpai perempuan cantik berdiri di bawah pohon.

Namun ketika didekati untuk diajak berkenalan, perempuan itu justru menghilang dalam sekejap.

"Usia pohon ini sudah sampai ratusan tahun. Dulu di sekitar pohon sering terjadi kecelakaan banyak yang meninggal. Warga juga sering diganggu penunggunya. Contohnya pernah ada perempuan cantik di bawah pohon, waktu didekati malah hilang," katanya.

Sejumlah warga bersama petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Buleleng pernah berusaha memotong pohon itu.

Namun yang terjadi justru pohon itu tidak tergores sedikit pun saat gergaji mesin mulai menyentuhnya.

Terlebih warga yang hendak memotong pohon mendengar suara perempuan menangis dari sekitar pohon.

"Akhirnya kami tanyakan ke balian. Ternyata pohon itu ditunggu perempuan cantik dari zaman dahulu. Sejak saat itu, sekitar enam bulan lalu kami menganggap pohon itu keramat," ucapnya.

Kini Pohon Asam itu dikeramatkan oleh warga.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved