Kapolres Mojokerto Minta Maaf, Pastikan Kasus Pencabulan Gadis Idiot Jalan Terus
Pengungkapan kasus perempuan yang menderita keterbelakangan mental alias idiot bernama SM (32), warga Dusun Sambiroto, Desa Mlaten
Pada 1 Juni 2016, Kasat Reskrim ketika dikonfirmasi mengaku bahwa kasus ini sudah SP3. Namun ketika ada desakan dari pengacara korban, polisi kemudian meralat pernyataan itu.
Sebelumnya, perempuan yang menderita keterbelakangan mental alias idiot bernama SM (32), warga Dusun Sambiroto Desa Mlaten Kecamatan Puri telah dicabuli oleh empat pelaku hingga hamil dan melahirkan anak, namun kasus yang dialaminya masih mengambang.
Ibu korban, Siti Romelah (61) mengaku, korban adalah anak asuhnya yang sudah dirawat sejak kecil.
Ketika 2007 lalu, dia memilih kerja sebagai juru masak di Samarinda Kaltim sehingga karena tak ada yang merawat korban, Siti Romelah menitipkannya ke panti asuhan.
Setelah itu, karena rumahnya tak ada yang menempati maka dia memilih mengontrakkan rumahnya.
Apalagi, dua anaknya juga sudah besar dan punya rumah di luar Mojokerto. Sejak 2015, rumah itu dikontrak pelaku, Shokib.
Dia berencana tetap akan menitipkan SM ke panti asuhan, namun oleh istri Shokib diminta untuk dirawat di rumah. "Dia akhirnya diasuh Shokib dan keluarga," ujarnya.
Setelah diasuh, korban lalu sering disuruh belanja ke pasar atau bantu membersihkan rumah. Ini lalu dimanfaatkan Shokib, dan tetangga rumah yakni Todjo Gasmono dan Achmad Sudjai untuk mencabuli dan menggauli korban hingga berkali-kali.