Pengaruh Jimat dan Mantra Dibalik Aksi Curanmor di Surabaya
Maraknya kasus pencurian sepeda motor (curanmor) di kawasan Surabaya, membuat warga semakin khawatir dengan aksi kejahatan itu.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Maraknya kasus pencurian sepeda motor (curanmor) di kawasan Surabaya, membuat warga semakin khawatir dengan aksi kejahatan itu.
Pasalnya, berbagai cara maupun motif banyak dilakukan kawanan pelaku ini, yang nekat mencuri kendaraan bermotor dari para korbannya.
Rata-rata modus pelaku untuk melancarkan aksi di antaranya membawa senjata tajam (sajam), kunci palsu kendaraan bermotor, kunci T, atau ‘tren baru‘ melalui cara klenik menggunakan mantra atau jimat.
Cara terakhir ini dipilih karena dianggap beberapa pelaku bisa selamat dari perburuan polisi.
Ini pula yang dilakukan pelaku curanmor saat beraksi di rumah indekos Jalan Kedung Anyar Gang 6 No 31C Surabaya, Senin (25/7/2016) lalu.
Jenis kendaraan bermotor yang akan dicuri bermerek Yamaha Vixion, dengan nomor polisi L 4226 RW.
Kedua pelaku, Roni alias Lembo (34) asal Jalan Kedung Anyar Surabaya, yang sudah lima kali beraksi di rumah kos.
Sedang rekannya, Rofik (24) asal Jalan Simo Sidomulyo, bertugas melarikan motor hasil curian yang telah dirusak kunci kontaknya oleh Roni.
Keduanya nekat mencuri dengan menggunakan kunci T dan tambahan mantra untuk membawa kabur kendaraan milik Ali Fikri Asari, warga Sidodadi No 163 Surabaya, yang indekos di tempat itu.
Setelah berhasil mencuri untuk yang keempat kalinya, Roni nekat beraksi kembali dengan menggunakan mantra untuk mengelabui warga sekitar maupun petugas kepolisian.
"Saya gunakan mantra ini awalnya coba-coba. Setelah keterusan berhasil sampai keempat kalinya dan tidak diketahui warga, saya berniat mengulanginya lagi," ujarnya, ketika diwawancarai Surya (Tribunnews.com Network) di Mapolsek Sawahan, Kamis (4/8/2016).
Naasnya, pada kali kelima aksinya, mantra yang digunakan pelaku tak berhasil mengelabui warga sekitar dan anggota Unit Reskrim Polsek Sawahan, yang menyamar di tempat kos itu.
Aksi keduanya pun ketahuan dan jadi bulan-bulanan massa. Saat digeledah petugas, Roni memang menyimpan mantra di saku bajunya.
Mantra yang didapat dari guru spiritualnya itu, guna memuluskan aksi kejahatannya.
Kanit Reskim Polsek Sawahan Surabaya, AKP Yasin mengatakan, pihaknya masih mendalami motif pencurian sepeda motor ini dengan menggunakan mantra.