Dua Nelayan di Bangka Tengah Kaget Ada Hiu Paus di Jaringnya
Meskipun sudah 20 tahun bergelut menjadi nelayan, namun Nazarudin (38) mengaku baru pertama kali melihat ikan hiu paus.
"Saya sebut kepada perempuan tersebut, saya tidak paham sebelumnya bahwa ikan ini dilindungi. Saat kami bawa juga sudah mati," sebutnya.
Ikan hiu paus atau hiu tutul itu sendiri setelah di tarik ke daratan, langsung dibawa ke Pangkalpinang untuk dijual karena warga sekitar tidak mau membeli atau mengambilnya.
Di Pangkalpinang, hiu tutul hanya di bayar Rp 150 ribu. ia sempat disuruh memilih, antara dibayar menggunakan ikan lele atau dibawa pulang.
"Teman saya bawa ke pasar Induk Pangkalpinang, tapi orang tidak mau semua, entah kenapa. Bentuk ikan tersebut seperti pesawat, berwarna hitam bercak putih, mulutnya lebar, pipih dan tidak bergigi," jelas Nazarudin.(*)