Para Pilot dari Lima Maskapai Keluhkan Balon Liar di Sekitar Bandara Juanda
Setidaknya lima pilot dari lima maskapai penerbangan mengeluhkan balon liar yang kerap beterbangan di jalur penerbangan Bandara Juanda, Surabaya.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Setidaknya lima pilot dari lima maskapai penerbangan mengeluhkan balon liar yang kerap beterbangan di jalur penerbangan Bandara Juanda, Surabaya.
Mereka mengadu langsung ke otoritas lalu lintas penerbangan (Airnav).
"Kami juga heran saat Citilink melapor ke kami Senin kemarin. Di sekitar 3.000 kaki (914,4 meter) menjumpai balon udara. Ini membahayakan keselamatan penerbangan," kata Direktur Airnav Nur Hasan kepada SURYA.co.id, Selasa (19/7/2016).
Pesawat Citilink ini hendak mendarat di runway. Namun di ketinggian itu, pilot terganggu karena ada barang asing berada di dekat pesawat. Beruntung, balon itu tidak sampai masuk ke masin pesawat.
Balon yang dimaksud adalah balon dengan ukuran besar. Bukan balon kecil atau balon mainan untuk peresmian acara.
Balon-balon udara yang bisa menganggu penerbangan itu biasanya muncul saat hari raya ketupat atau sepekan setelah Lebaran.
Selain itu juga ada balon besar diameter 2,5 meter untuk peresmian acara.
Balon itu tampak di atas langit Trosobo dan Krian. Hasan menuturkan, jika balon itu betul-betul mendekat dan tersedot mesin pesawat akan berakibat fatal.
Mesin akan mati karena balon akan masuk ke mesin pesawat.
Hasan meminta semua masyarakat bisa memahami situasi ini. "Kami sudah berkali-kali bersama Otoritas Bandara melakukan sosialisasi. Namun setiap habis Lebaran selalu muncul balon udara itu. Bukan balon mainan anak-anak," tambah Hasan.
Kalau balon mainan anak-anak hanya bertahan di ketinggian tertentu, sedanglan balon tradisional dengan bahan bakar minyak bisa bertahan hingga di atas 5.000 kaki. Bisa bertahan 30 menit.
Seperti di Trosobo, Krian, Wonosobo, dan Yogya juga kerap ditemukan balon yang sama.
Hingga saat ini, Airnav mendapat laporan lebih dari maksapai yang resmi melapor. Mereka terganggu untuk melakukan pendaratan.
Kelima maskapai itu adalah AirAsia, Kalstar, Trigana, Tiger Air, dan Citilink. Garuda juga pernah melaporkan hal yang sama.
Sementara itu, Kepala Otoritas Bandara Wilayah III (Jateng, Yogya, Jatim, hingga Indonesia Timur), Dadun Kohar, mengakui bahwa balon udara itu kerap muncul usai Lebaran.