Bule Belgia Terpikat Tari Magis Banyuwangi
Memasuki bulan Syawal, suku asli Banyuwangi, Using memiliki ritual unik yang telah berlangsung selama ratusan tahun, yakni Seblang Olehsari.
Ansori menjelaskan, Seblang berarti menghilangkan pengaruh buruk. Karena itu gaya tarian ini membuang tangan ke kanan atau ke kiri.
“Seblang ini kalau ikut bahasa Using singkatan dari Sebele Ilang (hilang sialnya-red). Jadi, biar semua hal yang tidak menyenangkan seperti penyakit dan bala-bala lain yang tidak menyenangkan ini hilang, dan berharap kemakmuran,” ujar Anshori.
Penari Seblang, kata Anshori harus turun temurun. Fadiyah adalah genersi ke 28 dimana penarinya sama dengan tahun sebelumnya.
Di akhir tarian, Seblang akan membagikan bunga yang ditancapkan pada lidi yang biasa disebut dengan Kembang Dermo, yang konon bisa mendatangkan kemakmuran bagi yang memilikinya.
Di hari terakhir, Seblang akan ditutup dengan prosesi Ider Bumi, bersih desa.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan tradisi Seblang merupakan salah satu khasanah tradisi Banyuwangi yang patut untuk dilestarikan. Salah satu caranya dengan menjadikan Seblang sebagai salah satu agenda Banyuwangi Festival setiap tahun.
Menurut Anas, ini juga bagian dari menghidupkan dan mengenalkan potensi desa lebih luas. Agenda festival yang sifatnya tradisi ritual, imbuhnya, tidak harus ditarik ke kota, namun justru harus dilestarikan di desa tersebut.
“Seblang menjadi salah satu contoh kegiatan Banyuwangi Festival yang muncul dari masyarakat. Pemerintah tidak melakukan intervensi apapun terhadap penyelenggaraan budaya ini, karena ini adalah adat tradisi. Kita cukup mendukung infrastruktur sekitar dan melakukan promosi hingga akhirnya tradisi ini mendapatkan perhatian khalayak yang lebih luas,” ujar Anas. (haorrahman)