Selasa, 30 September 2025

Ngaku Dirampok di Kertapati, Dua Warga Pagaralam Diamankan

Ardiansyah (24) dan Firdaus (21), keduanya warga Kota Pagaralam, terpaksa diamankan petugas di Mapolsek Kertapati Palembang, Minggu (3/7/2016).

Penulis: Welly Hadinata
Editor: Sugiyarto
SRIPOKU.COM/WELLY HADINATA
Ardiansyah (24) dan Firdasu (21), dua warga Pagarlaman yang membuat laporan palsu dengan mengaku sebagai korban perampokan. Namun keduanya kini diamankan petugas di Mapolsek Kertapati Palembang, Minggu (3/7/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG --- Ardiansyah (24) dan Firdaus (21), keduanya warga Kota Pagaralam, terpaksa diamankan petugas di Mapolsek Kertapati Palembang, Minggu (3/7/2016).

Keduanya diamankan lantaran membuat laporan palsu yang mengaku menjadi korban perampokan di wilayah Keramasan Kertapati Palembang.

Terbongkarnya laporan palsu dari keduanya, setelah petugas menilai ada yang janggal dari keterangan keduanya dan tidak ditemui adanya tindakan perampokan di wilayah hukum Polsek Kertapati Palembang.

Kedua pelaku mengakui, bahwa laporan palsu yang dibuat hanya untuk menbaha penghasilan yang lebih dari pekerjaan mereka yang membawa truk berisikan hasil panen kopi.

Ardiansyah mengatakan, kejadian tersebut bermula pada Senin (27/6/2016) saat hendak mengantarkan truk yang berisikan 9 ton muatan kopi dari Pagaralam menuju ke Lampung.

Dalam perjalanan ia mendapatkan telepon dari Hendri dan akan membeli kopi yang dibawanya. Ardiansyah dan Firdaus pun dijanjikan akan diberikan uang masing-masing Rp 20 juta.

"Saya baru kenal juga dengan Hendri itu, saat saya di Banyuasin kemarin. Dia memang tahu kalau saya mau mengantar kopi ke Lampung, jadi dia menawari saya seperti itu."

"Selain itu, saya juga diancam pak, kalau tidak mau menyerahkan truk kopi tersebut saya akan dihadang, dan dibunuh," ujarnya.

Ketika tiba di Lampung tepatnya di kawasan Bukit Kemuning, Ardiansyah mengaku bertemu dengan Hendri dan rekan-rekannya.

Kemudian Ardiansyah dan Firdaus diajak menginap, sedangkan truk kopi dibawa oleh rekan-rekan Hendri yang lain.

"Awalnya dia bilang cuma mau membeli kopi itu, saat tiba di Lampung, bersama mobilnya ikut dibawa. Terus saya diajak menginap di Kotabumi."

"Setelah itu kembali ke Palembang. Kami diminta Hendri untuk pura-pura diikat dan mulut dilakban dan mengakui dirampok di Kertapati. Yang punya rencana Hendri," ujarnya.

Namun sandiwara mereka tak berjalan mulus. Polisi yang menerima laporan dari kedunya merasa curiga dan akhirnya laporan palsu terbongkar.

"Awalnya kami mendapat laporan dari warga jika ada kejadian perampokan di kawasan Keramasan Kertapati. "

"Setelah anggota kita datang ke lokasi, kedua orang yang mengaku sebagai korban, langsung kita minta keterangan di kantor."

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan