Alamak, Pengemis di Semarang Ini Memiliki Deposito 140 Juta, 3 Anaknya Kuliah
Panti Rehabilitasi Sosial (Rehabsos) Among Jiwo Semarang mendapati seorang pengemis memiliki deposito Rp 140 juta beberapa waktu lalu.
"Saya menemukan orang gila dari luar Kota Semarang diturunkan di perbatasan. Ini yang menyebabkan di sini overload," jelas dia.
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu atau yang akrab disapa Ita mengaku prihatin dengan kondisi panti.
Selain kelebihan kapasitas, juga tidak tersedia dokter spesialis yang menangani penghuni gangguan jiwa.
"Harusnya penanganan sosial anjal dan PGOT maupun orang gila dapat dibedakan secara khusus, tidak dicampur menjadi satu karena tidak menyelesaikan persoalan."
"Lebih parahnya panti rehab tidak memiliki dokter jiwa yang setiap saat dapat menangani penghuni panti ganguan jiwa," terang Ita, sapaan akrabnya. (*)