Minggu, 5 Oktober 2025

Astuti Kaget Semburan Lumpur Hitam Keluar dari Lubang Galian Sumur Bor

Astuti (30) mengaku kaget setelah melihat dengan mata kepala sendiri semburan lumpur berwarna kehitaman keluar dari lubang galian sumur bor.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Kaltim/Aridjawana
Petugas dari Pertamina Balikpapan melakukan pengecekan pada semburan lumpur yang bercampur gas di kawasan Gereja Bethany, Balikpapan, Kamis (9/6/2016). Semburan lumpur setinggi 35 meter ini berasal dari galian sumur bor. 

"Mereka langsung dievakuasi ke gereja, karena takut kalau-kalau ada kandungan gas berbahaya," katanya.

Astuti mengaku, selama 3 tahun menggeluti usaha pembuatan sumur bor, baru kali ini mengalami kejadian seperti itu. Sampai saat ini pihaknya tak mengetahui penyebab pasti mengapa semburan lumpur bisa terjadi.

Empat orang pekerjanya kini tengah diperiksa aparat kepolisian Balikpapan.

"Yang terpenting tidak ada korban jiwa. Kalau kerugian materil belum bisa diperkirakan," akunya.

Empat Jam Berhenti
Semburan lumpur setinggi 35 meter yang terjadi di lokasi Gereja Bethany membuat warga heboh.

Fenomena tersebut berhasil menyedot perhatian warga Balikpapan yang melintas di Jl Syarifuddin Yoes, Sepinggan Raya, Balikpapan Selatan.

Pantauan Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network) di lokasi kejadian, semburan lumpur yang menjulang tinggi tertiup angin cukup kencang mengakibatkan serpihan lumpur menodai beberapa bangunan di sekitarnya.

Seperti bangunan asrama mahasiswa pria yang terletak 10 meter dari sumber lumpur, panti jompo dan asrama putri sekitar 30 meter dari sumber.

Bahkan serpihan lumpur dapat dirasakan para pengendara yang melintas di Jl Syarifuddin Yoes, hingga menarik perhatian warga.

Kepala Kantor Gereja Bethany, Anggiat Gultom mengatakan pembuatan sumur bor tersebut didasari karena kesulitan mendapat air bersih. Mengingat kebutuhan air sangat banyak, pihaknya berencana membangun sumur bor.

Namun apa lacur, bukan air bersih yang didapat namun semburan lumpur yang keluar dari lubang galian tersebut.

Saat kejadian dia tengah berada di kantor mendengar bunyi ledakan ditambah riuh suara orang-orang berhamburan di luar membuat keadaan panik saat itu.

Para mahasiswa sebanyak 20 orang dan 27 lansia yang berada di sekitar lokasi semburan langsung dievakuasi menuju ke gereja.

Aparat kepolisan dan TNI dibantu Pol PP Balikpapan melakukan penjagaan, sementara BPBD memanggil tim ahli dari Pertamina dan Total E&P Indonesie untuk mengecek kandungan yang terdapat pada semburan lumpur tersebut.

Setelah tim ahli Pertamina dan Total E&P Indonesia melakukan pemeriksaan. Sempat dikhawatirkan mengandung gas dan zat berbahaya, tim ahli yang datang menyatakan lumpur tersebut tidak berbahaya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved