Selasa, 7 Oktober 2025

Karya Seni Film Animasi Lokal Kalbar Luar Biasa

Pegiat Seni Teater Kalbar, Joseph Odillo Oendoen menuturkan, sejak 20 tahun silam hingga saat ini, khusus seni teater cukup berkembang

Editor: Sugiyarto
TRIBUNPONTIANAK/ TITO RAMADHAN
uplikan scene dalam Film Animasi Sekotak Harapan karya Polnep Animation (Potion). 

"Tapi kalau cerita, kita berangkat dari situ dulu, kalau format untuk teater dayaknya itu seperti apa, proses itu nanti akan berjalan dengan sendirinya, ceritanya itu yang kita angkat," paparnya.

Di Sanggar Dapur Teater selama 30 tahun ini ia menggali kekayaan konten lokal yang ada. Baik dalam naskah penulisan, materi hingga dalam pementasan.

Melihat adanya film animasi yang mengangkat kearifan lokal, karya M Farisa Felani, ia melihat kondisi ini dapat terus dikembangkan agar dapat bersaing dengan konten lokal dari negara tetangga.

"Walaupun Upin Ipin itu juga karya anak Indonesia juga, tapi di produksi di Malaysia."

"Saya pikir ini bukan hanya di televisi saja, tapi kebutuhan anak-anak, termasuk cucu saya sendiri, kalau buka Hp yang ditonton itu Upin-Ipin," ungkapnya.

Ia mengapresiasi kepada pegiat film baik film cerita, dokumenter maupun animasi yang selama ini telah banyak berupaya mengangkat konten lokal Kalbar.

"Berarti ada perkembangan. Yah mau tidak mau, bukan berarti kita harus mengemis kepada pemerintah."

"Tapi memang sangat pantas bagaimana pemerintah memberikan apresiasi dan ruang dan tempat, sehingga anak dan cucu, generasi kita tidak hanya melihat Upin-Ipin," ujarnya.

Namun, apa yang kita buat dapat mengangkat kearifan lokal kita sendiri, yang dapat menjadi pembelajaran dan kebanggan kita.

Apalagi dalam perkembangannya nanti, juga dapat mengangkat kearifal lokal daerah lain, tidak hanya seputar Sungai Kapuas.

"Saya pikir tidak bisa kita remehkan peran pemerintah. Pasti ada tantangan yang kita hadapi dalam Masyarakat Ekonomi Asean ini, masalah adanya serangan itu sah-sah saja."

"Yang sampai sekarang anak-anak kita, buka Hp apa yang dilihat, Upin-Ipin, inikan salah satu bagian, kita diserbu dengan konten luar negeri," jelasnya.

Sehingga, dengan adanya karya-karya yang dibuat para pegiat seni di Kalbar selama ini.

Pemerintah Daerah melalui intansi terkait juga dapat terlibat untuk memberikan dorongan dan ruang. Agar apa yang kita miliki, menjadi bagian dari kebutuhan kita.

Joseph menambahkan, cenderung belum diperlukan untuk menyatukan pegiat seni yang ada. Agar apa yang dibuat lebih bervariatif.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved